Sempat Disangka Boneka, Ternyata Mayat Pria Paruh Baya
- account_circle Redaksi SG
- calendar_month Rab, 7 Nov 2018
- comment 0 komentar
Ungaran, Beritaglobal.net – Sudah menjadi kebiasaan Suparno (60) warga Dusun Sanggrahan RT 04 RW 04, Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, melintasi jalan ditepi sawah Dusun Sanggrahan, menuju ke tempat kerjannya di sebuah pabrik pembuat batako.
Menjadi hari tak biasa baginya pada hari Rabu (07/11/2018) pagi, saat melintas di jalan yang biasa dia lewati, ada kejanggalan dari aroma busuk yang menyengat dari arah parit, dan saat dia dekati ternyata dilihatnya mayat lelaki dengan posisi terlentang yang sudah membusuk dan penuh oleh lalat serta belatung.
Penemuan mayat pria tersebut menarik perhatian warga Suruh yang kebetulan melintas di lokasi. Atas informasi penemuan mayat ini, beritaglobal.net, mengkonfirmasi Kasubbag Polres Semarang AKP Teguh Susilo Hadi, Rabu (07/11/2018).
Saat dikonfirmasi beritaglobal.net, AKP Teguh membenarkan peristiwa penemuan mayat lelaki parit sekitar Dusun Sangrahan tersebut.
“Betul telah ditemukan mayat lelaki di kebun tebu Dusun Sanggrahan, Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, dan saat ini kami sedang menunggu laporan lengkap dari hasil pemeriksaan tim medis,” kata AKP Teguh.
Selanjutnya AKP Teguh menyampaikan kronologi penemuan mayat pria paruh baya, yang kemudian diketahui bernama Hasyim (55), warga Cengek, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga.
“Seperti informasi yang telah beredar di masyarakat bahwa penemuan mayat diketahui pertama kali oleh warga sekitar yang mau berangkat kerja di pabrik batako, sekitar pukul 06.30 WIB, karena mencium aroma bau busuk yang menyengat, saksi atas nama saudara Suparno mencari sumber bau, dan saat menemukan sumber bau, saksi menyangka itu sebuah boneka, namun saat dilihat lebih dekat ternyata mayat korban yang telah membusuk,” imbuh AKP Teguh.
Disaat yang sama banyak warga yang melihat termasuk Bahrun, yang kemudian bersama Suparno, melaporkan penemuan mayat korban ke kantor Polsek Suruh yang tak jauh dari lokasi ditemukannya mayat Hasyim.
Menerima laporan warga atas penemuan mayat di parit kebun tebu di Dusun Sanggrahan, Kapolsek Suruh beserta jajaran Piket Reskrim Unit I, Unit Identifikasi dan Intel melakukan pemeriksaan di lokasi penemuan mayat Hasyim.
Disampaikan oleh AKP Teguh, dari hasil olah TKP dan pemeriksaan pada tubuh korban yang dilakukan oleh tim medis dari Puskesmas Suruh dan Tim Identifikasi Polres Semarang, “Tidak terdapat tanda tanda penganiayaan pada tubuh korban. Diperkirakan korban meninggal lebih dari 4 hingga 5 hari, hal ini diketahui dari belatung yang berukuran 1 cm dan lalat yang mengerubuti mayat, sedangkan luka lecet (mengelupas) karena kulit korban telah mengalami pembusukan,” imbuh AKP Teguh.
Dari hasil pemeriksaan jasad korban oleh tim medis Puskesmas Suruh dan keterangan saksi – saksi yang sering melihat korban lalu lalang di sekitar Dusun Sanggrahan dan oleh warga setempat disebutkan bahwa korban alami gangguan jiwa, disimpulkan bahwa di mungkinkan korban meninggal dunia karena sakit.
Selanjutnya disampaikan oleh AKP Teguh Susilo Hadi, “Setelah selesai dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, olah TKP dan pemeriksaan saksi – saksi jika korban alami gangguan kejiwaan serta tidak ditemukannya tanda – tanda kekerasan di tubuh korban, maka dinyatakan korban meninggal dimungkinkan karena sakit, selanjutnya jenasah korban diserahkan kepada Kepala Desa Suruh, untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat,” tandas AKP Teguh Susilo Hadi. (**)
Penulis: Agus Subekti
- Penulis: Redaksi SG
Saat ini belum ada komentar