Ribuan Pelajar Iringi Pemakaman, Korban Tewas Tawuran Pelajar di Mungkid

Susana rumah duka korban tewas tawuran antar pelajar di Dusun Jarean, Desa Salam, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jumat (01/02/2019). (Foto: Dok. ET/AP)

Magelang, beritaglobal.net – Jatuhnya korban tewas dalam aksi tawuran antar dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Mungkid, Kabupaten Magelang, Kamis (31/01/2019) lalu, menyisakan duka pada keluarga dan rekan – rekan korban, Nasrul Aziz (17) dari SMK Ma’arif Salam.

Dari pantauan beritaglobal.net, iringan mobil jenazah dari Rumah Sakit Sarjito, Yogyakarta jenazah mendapatkan pengawalan dari petugas kepolisian Polsek Mungkid Polres Magelang Polda Jateng, sekaligus menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga di rumah duka Dusun Jarean, Desa Salam, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.

Baca Juga:  Modus Jadi Tukang Parkir, Residivis Spesialis Curanmor Beraksi Hingga Kota Salatiga

Sekira pukul 10.30 WIB, ribuan pelajar bersama para pelayat lainnya, masih tampak berduka saat iringi jenazah korban menuju pemakaman umum di Desa Salam, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang.

Sekadar diketahui bahwa korban, merupakan putera kedua pasangan Jumarsam dan Baroroh. Korban dikenal sebagai anak pendiam dan taat beribadah oleh warga disekitar lingkungannya.

Baca Juga:  Kapolres Salatiga Pimpin Upacara PTDH In Absensia Personil Polres Salatiga

“Anaknya suka membantu orang tua bila di rumah, begitu mendengar ada azan terus ke masjid,” kata Agus Riyanto (43), paman korban saat ditemui di sela – sela prosesi pemakaman, Jumat (01/02/2019).

“Dia itu anak pendiam, ndak pernah gabung dengan gerombolan anak – anak nakal,” ujarnya.

Atas kejadian tersebut, keluarga berharap jika pelaku ditangkap agar dihukum seberat – beratnya.

“Harapan keluarga pelaku dihukum seberat – beratnya,” katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Ma’arif Salam, UU Sanusi mengatakan, seluruh keluarga besar SMK Ma’arif Salam, berduka atas kejadian tersebut. Untuk itu, sebanyak 1.265 siswa melayat di rumah duka. Selain itu, atas kejadian tersebut meminta maaf jika telah mencoreng dunia pendidikan.

Baca Juga:  Pangdam IV/Diponegoro Tinjau Pengamanan Gereja dan Gelar Kegiatan Sosial Jelang Nataru

“Kami mohon maaf kalau hal ini sudah mencoreng dunia pendidikan. Mudah – mudahan ini bisa menjadi pembelajaran semuanya dan tidak terulang kembali,” katanya dirumah duka. (*)

Dilaporkan oleh kontributor Magelang: Eko Triyono
Editor: Fera Marita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!