Sabtu Ceria di Balik Jeruji: Rutan Salatiga Buka Sabtu Ceria, Dari Kunjungan keluarga Hingga Layanan Rohani
Laporan: Wahyu Widodo
SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Aroma kehangatan keluarga terasa hingga ke balik jeruji besi. Sabtu (18/10/2025) menjadi hari yang berbeda di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga. Melalui program “Sabtu Ceria”, Rutan menghadirkan suasana penuh kebahagiaan bagi para warga binaan yang bisa kembali bertemu anak dan keluarga mereka dalam kegiatan bertajuk “Sabtu Cerita Bersama Keluarga”.
Kepala Rutan Salatiga, Anton Adi Ristanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari inovasi pelayanan publik yang berfokus pada sisi kemanusiaan dan emosional warga binaan.
“Untuk meningkatkan pelayanan, kami mengadakan program Sabtu Ceria yang kami tetapkan sebulan sekali agar para warga binaan dapat bertemu dengan anak dan keluarga mereka,” ujar Anton di sela kegiatan.
Suasana pun terlihat begitu hidup. Senyum anak-anak yang datang menjenguk ayah atau ibu mereka di dalam Rutan menjadi pemandangan yang menyentuh. Momentum ini seolah memecah sekat antara dunia luar dan dalam tembok penjara, menjadikan akhir pekan lebih bermakna bagi mereka yang sedang menjalani masa pembinaan.
Anton menambahkan, pemilihan hari Sabtu bukan tanpa alasan.
“Kami hadirkan layanan ini bertepatan dengan hari libur sekolah, sehingga warga binaan bisa berakhir pekan bersama keluarganya,” lanjutnya.
Selain membuka kesempatan bagi warga binaan untuk menjalin kembali ikatan batin dengan keluarga, Sabtu Ceria juga menjadi wadah pembinaan mental dan spiritual. Di hari yang sama, Rutan Salatiga menyelenggarakan program kerohanian lintas agama baik bagi warga binaan beragama Islam, Kristen, maupun Katolik.
“Program ini menunjukkan bahwa kami terus berbenah untuk memberikan pelayanan prima dan kepedulian terhadap seluruh warga binaan tanpa terkecuali,” tegas Anton.
Tak berhenti di situ, Sabtu Ceria juga menjadi momentum peningkatan kualitas layanan dasar di bidang pemenuhan kebutuhan makanan. Para petugas dapur Rutan Salatiga mendapatkan seragam koki baru sebagai bentuk penghargaan dan motivasi dalam memberikan pelayanan makanan sehat bagi warga binaan.
Anton menyebut bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen Rutan Salatiga dalam menghadirkan tata kelola pemasyarakatan yang lebih humanis dan berorientasi pada kesejahteraan warga binaan.
Dengan program yang terus diperbarui, Rutan Salatiga tidak hanya menjadi tempat pembinaan, tetapi juga wadah tumbuhnya kembali nilai-nilai kemanusiaan, kekeluargaan, dan spiritualitas di balik tembok yang selama ini dikenal kaku dan terbatas. (*)
Tinggalkan Balasan