Sememi Jaya Kreatif: Menyemai Semangat Hijau di Tengah Beton, Petani Kota Surabaya Siap Panen Cabai dan Harapan

Laporan: Iswahyudi Artya

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Siapa bilang semangat bertani hanya tumbuh di pedesaan? Di tengah padatnya permukiman Kota Surabaya, tepatnya di kawasan Jl. Sememi Jaya GG 1 No. 32, sekelompok warga membuktikan bahwa lahan sempit bukan penghalang untuk berdaya dan berkarya. Mereka adalah Kelompok Tani Sememi Jaya Kreatif, komunitas petani urban yang kini tengah bersiap mengikuti Lomba Penanaman Bibit Cabai Rawit se-Kota Surabaya, (15/10/25)

Gelaran yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Kota Surabaya ini diikuti oleh 52 kelompok tani dari berbagai kecamatan. Ajang tersebut bukan sekadar ajang adu hasil panen, tetapi juga panggung bagi para petani kota untuk menunjukkan semangat hijau, kreativitas, dan kebersamaan dalam menghidupkan pertanian di tengah kota metropolitan.

“Tujuan lomba ini bukan hanya mencari siapa yang paling banyak panen, tetapi bagaimana kelompok tani bisa berinovasi di lahan terbatas. Kami ingin melihat kualitas hasil panen yang lahir dari semangat dan kreativitas petani kota,” ujar Bapak Adi, salah satu penilai dari Dinas Pertanian, saat melakukan kunjungan awal ke lahan peserta.

Baca Juga:  Lestarikan Budaya Lewat Media Tradisional: Ida Nurul Farida Sosialisasikan Perda Pemajuan Kebudayaan di Salatiga

Penilaian lomba akan dilakukan pada bulan November 2025, dengan fokus pada tiga aspek utama: bobot cabai, panjang buah, serta kualitas keseluruhan hasil panen. Tim juri terdiri dari Mbak Wulan, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), serta dua penilai teknis dari Dinas Pertanian, yakni Bapak Adi dan Bapak Irsyad.

Di lahan milik Sememi Jaya Kreatif, pemandangan hijau tersaji indah. Barisan tanaman cabai rawit tumbuh subur berdampingan dengan berbagai tanaman hortikultura lain seperti terong, tomat, jagung, hingga anggur. Meski sebagian bukan bagian dari lomba, keberagaman ini menjadi bukti nyata kreativitas dan ketekunan petani urban dalam mengoptimalkan ruang sempit.

Baca Juga:  Pemerintah Provinsi Jatim Raih Penghargaan atas Dukungan Infrastruktur Transportasi

“Kami terus mendampingi kelompok tani agar terus berinovasi. Justru dari keterbatasan lahan, muncul peluang baru untuk menciptakan model budidaya yang efisien dan ramah lingkungan,” jelas Mbak Wulan, yang dikenal aktif membina kelompok tani di wilayah Surabaya Barat.

Lebih dari sekadar menanam, para anggota kelompok juga saling berbagi ilmu mulai dari teknik pemupukan organik, pengendalian hama alami, hingga pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi kompos. Kegiatan ini menjadi ajang berbagi semangat dan memperkuat ikatan sosial antarpetani di kawasan perkotaan.

Salah satu anggota Sememi Jaya Kreatif menuturkan bahwa keikutsertaan mereka dalam lomba bukan semata mengejar gelar juara, melainkan bentuk nyata menjaga semangat bertani di tengah lingkungan yang kian padat.

Baca Juga:  Polresta Malang Kota Berhasil Ungkap Tiga Kasus Pencabulan, Ini Jelasnya 

“Kami senang bisa ikut berpartisipasi. Bagi kami, lomba ini bukan sekadar kompetisi, tapi cara kami menjaga semangat bertani dan mempercantik lingkungan,” ujarnya dengan senyum bangga.

Dinas Pertanian berharap kegiatan seperti ini dapat terus menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kemandirian pangan dan penghijauan lingkungan perkotaan. Di tengah hiruk-pikuk Surabaya, Sememi Jaya Kreatif menjadi simbol kecil dari semangat besar bahwa dari tanah sekecil apa pun, harapan tetap bisa tumbuh subur.

Dengan kerja keras, kreativitas, dan gotong royong yang terus dipupuk, Sememi Jaya Kreatif bukan hanya menanam cabai rawit, tetapi juga menanam optimisme dan cinta tanah di tengah kehidupan urban yang kian padat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!