SMAMX Spartans: Satu-satunya Sekolah Swasta Jawa Timur dalam Advokasi Pendidikan Inklusi Nasional

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, yang dikenal luas dengan sebutan MBA Spartans SMAMX, berhasil mencatatkan prestasi membanggakan. Sekolah ini terpilih sebagai satu-satunya perwakilan sekolah swasta dari Muhammadiyah di Jawa Timur dalam agenda advokasi kebijakan pendidikan inklusif yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Jakarta.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, tepatnya pada tanggal 15 hingga 17 Oktober 2024, dihadiri oleh 38 sekolah terpilih dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia. Acara ini merupakan inisiatif Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) yang bertujuan untuk memperkuat penerapan pendidikan inklusi di seluruh penjuru Tanah Air.

Baca Juga:  Langkah Cepat Tangani Penemuan Jenazah Lansia di Sidotopo Wetan, Surabaya

Dalam sambutannya, Direktur PMPK Kemendikbudristek, Baharudin, memberikan penghargaan tinggi kepada para kepala sekolah yang hadir. “Selamat datang kepada para pimpinan sekolah yang telah menerapkan pendidikan inklusi. Anda semua patut berbangga karena telah menjadi bagian dari terwujudnya pendidikan inklusi sesuai dengan cita-cita bangsa yang tertuang dalam undang-undang,” ujarnya dengan penuh semangat.

Baharudin juga menambahkan bahwa di masa mendatang, diharapkan semakin banyak sekolah di Indonesia yang mencontoh langkah-langkah signifikan tersebut. Pendidikan inklusi, menurutnya, adalah jembatan untuk memberikan akses pendidikan yang sama bagi semua anak, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Kepala SMA Muhammadiyah 10 Surabaya, Ustadz Salim Bahrisy, yang turut hadir dalam acara ini, menyatakan rasa syukur dan bangganya bisa berpartisipasi dalam kegiatan yang penuh manfaat tersebut. “Kegiatan ini memberikan banyak manfaat dan wawasan baru bagi kami. Harapannya, program pendidikan inklusi ini dapat terus dikembangkan dan diperkuat,” ungkapnya.

Baca Juga:  Generasi Z sebagai Garda Terdepan: Seminar Interaktif Anti Narkoba di Surabaya

Di samping itu, Mauludy, Kepala SD Negeri Trajen 1 Pasuruan, juga hadir dalam pertemuan tersebut dan menyampaikan kebahagiaannya. Menurutnya, acara ini membuka peluang bagi para peserta untuk memperluas jaringan serta memperdalam pengetahuan mengenai pendidikan inklusif. “Kegiatan ini sangat berharga bagi kami, dan kami berharap bisa menerapkan ilmu yang didapat di sekolah kami masing-masing,” tuturnya.

Ustadz Salim Bahrisy menambahkan harapannya agar SMA Muhammadiyah 10 Surabaya terus mendapat dukungan dari Kemendikbudristek sebagai mitra strategis dalam pengembangan pendidikan inklusi di Indonesia. “Kami siap berkontribusi lebih untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas,” ucapnya dengan penuh keyakinan.

Baca Juga:  Surabaya Siap Terapkan Deep Learning di Sekolah: Menanti Juknis dan Tantangan Guru Inklusi

Prestasi ini semakin mengukuhkan posisi SMA Muhammadiyah 10 Surabaya sebagai pelopor pendidikan inklusif yang tidak hanya menjadi impian, melainkan sudah mulai terwujud berkat dedikasi dan kolaborasi yang baik antara sekolah, pemerintah, serta seluruh pihak terkait. Komitmen ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia agar pendidikan yang merangkul semua anak dapat tercapai secara merata. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!