SMP Negeri 10 Salatiga Siapkan Generasi Petani Cerdas Lewat Pupuk Cendana dan Biosaka

Laporan: Wahyu Widodo

SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Semangat dan antusiasme tampak dari para siswa SMP Negeri 10 Salatiga saat mereka mempraktikkan pembuatan pupuk cendana dan biosaka di halaman sekolah pada Rabu (4/12/2024). Kegiatan ini adalah bagian dari Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Rekayasa dan Teknologi Pertanian bertajuk \”Petani Milenial/Gen Z.\”

Baca Juga:  Polresta Sidoarjo Hancurkan 30 Kg Sabu, Selamatkan 150.000 Jiwa dari Bahaya Narkoba

Munadji, pemateri dari Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), mengarahkan siswa kelas 7 dalam pembuatan pupuk cendana menggunakan bahan-bahan sederhana seperti tempe, nanas, kecambah, air kelapa, tetes tebu, dan ragi roti. “Kami ingin mengenalkan kepada generasi muda bahwa pertanian tidak hanya sebatas pekerjaan manual. Pupuk cendana ini adalah solusi alami yang mudah dibuat dan ramah lingkungan,” ujar Munadji.

Ia menjelaskan, pupuk cendana merupakan alternatif pengganti pupuk kimia yang memiliki hasil uji coba memuaskan. “Pupuk ini mampu meningkatkan produksi hingga 10-15 ton. Selain mudah dibuat, manfaatnya juga bisa langsung dirasakan. Kami berharap siswa dapat mencoba di rumah dan berbagi pengetahuan dengan keluarga mereka,” tambahnya.

Baca Juga:  Pencanangan Pakta Integritas, Kanwil Ditjenpas NTT Mantapkan Visi Pelayanan Prima 2025

Munadji juga memaparkan bahwa pupuk cendana sangat ideal untuk menghasilkan beras organik yang lebih sehat. Teknologi ini tidak hanya populer di Jawa tetapi juga sudah diadopsi di negara-negara seperti Thailand dan Malaysia. “Harapannya, masa depan pertanian kita bebas dari bahan kimia berbahaya dan menghasilkan pangan yang sehat,” imbuhnya.

Selain pupuk cendana, siswa kelas 8 mendapat pelatihan pembuatan pupuk biosaka. Biosaka adalah pupuk cair berbahan dasar nabati yang dirancang untuk meningkatkan kesuburan tanah tanpa merusak ekosistem.

Baca Juga:  HPN ke-79: KWJI Ngawi Berbagi Kebahagiaan dengan Sembako dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Umi Kusniah, kegiatan ini dirancang sebagai bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang bertujuan memberikan pengalaman belajar berbasis praktik. “Kami ingin siswa memahami bahwa pertanian bisa menjadi bidang yang menarik, inovatif, dan relevan di masa depan. Dengan teknologi, mereka bisa menciptakan solusi pertanian yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga memiliki nilai ekonomi,” jelas Umi.

Ia berharap kegiatan ini dapat mengubah pandangan siswa tentang profesi petani. “Bertani tidak selalu harus berlumuran tanah. Dengan inovasi teknologi, mereka bisa menciptakan produk yang berguna untuk masyarakat,” tutupnya.

Baca Juga:  Polres Gresik Tambah 88 Personel Bhabinkamtibmas, Perkuat Kamtibmas Jelang Pemilu 2024

Salah satu siswa kelas 7, Tika, merasa senang mengikuti kegiatan ini. “Ternyata bertani itu bisa dilakukan dengan cara modern. Saya jadi ingin mencoba membuat pupuk sendiri di rumah,” ujarnya.

Melalui program ini, SMP Negeri 10 Salatiga berkomitmen mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga peduli terhadap lingkungan dan masa depan pertanian berkelanjutan. Dengan semangat pelajar Gen Z, mereka siap menjadi pionir pertanian modern di masa depan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!