Sungguh Tega! Oknum Guru SD di Salatiga Diduga Cabuli Siswinya, Terungkap Lewat Curhat Kakak Kelas
Laporan: Wahyu Widodo
SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM — Kota Salatiga kembali digemparkan oleh kabar tak sedap yang mencoreng dunia pendidikan. Seorang oknum guru di Salatiga yang mengajar di salah satu sekolah dasar negeri di kota ini, diduga telah melakukan pencabulan terhadap siswinya sendiri. Dugaan tindakan tak senonoh tersebut terungkap setelah korban memberanikan diri bercerita kepada kakak kelasnya, sebelum informasi itu menyebar ke guru dan akhirnya sampai ke telinga orang tua korban.
Peristiwa memilukan ini resmi dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Salatiga pada Jumat malam, 25 Juli 2025, sekitar pukul 21.30 WIB. Ibu korban mendatangi kantor polisi dengan didampingi kuasa hukumnya, Arif Maulana, SH.
“Korban sering diajak bertemu oleh pelaku. Dia menurut karena takut,” ujar Arif kepada Suaraglobal.com.
“Pelaku memegang bagian-bagian sensitif tubuh korban,” tambahnya, enggan merinci lebih jauh soal lokasi kejadian maupun kronologi lengkap peristiwa tersebut.
Arif menyampaikan bahwa laporan ini berawal dari keberanian korban untuk bercerita kepada kakak kelasnya, yang kemudian menyampaikan informasi tersebut kepada seorang guru. Pihak sekolah lantas menghubungi orang tua korban untuk menyampaikan dugaan tersebut. Mendengar hal itu, orang tua korban sontak terguncang.
Ayah korban yang juga hadir di SPKT Polres Salatiga mengaku sangat terpukul dan tidak menyangka, terlebih karena sang anak dalam beberapa hari terakhir menunjukkan perubahan sikap yang mencurigakan.
“Pagi tadi kami dikabari oleh guru. Kami langsung syok. Tapi kalau dipikir-pikir, anak saya memang beberapa hari terakhir jadi penakut dan lebih pendiam,” ungkapnya dengan suara berat dan wajah penuh duka.
Kuasa hukum korban yang juga merupakan pengurus Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Salatiga, memastikan pihaknya akan turut mengawal proses hukum dan memberikan perlindungan maksimal terhadap korban. Langkah awal yang kini tengah ditempuh adalah pemantauan kondisi psikologis korban.
“Saat ini yang terpenting adalah memastikan kondisi mental korban tetap stabil. Kalau memang perlu, akan kita dampingi dengan psikolog,” tegas Arif.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian Polres Salatiga belum memberikan keterangan resmi terkait penanganan kasus tersebut. Namun laporan telah diterima dan proses penyelidikan disebut sudah mulai berjalan. (*)
Tinggalkan Balasan