Surabaya Menuju Jalan Mulus: Wali Kota Eri Cahyadi Cek Proyek Pengaspalan hingga Tengah Malam

 

Walikota Surabaya Saat Cek Pengejaan Pengaspalan di Jalan Bubutan Surabaya 

Laporan: Ninis Indrawati 

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, terus memperlihatkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas infrastruktur di Kota Pahlawan. Jumat (20/9/2024) malam, Eri melakukan pengecekan langsung terhadap proyek pengaspalan di beberapa ruas jalan utama Surabaya. Kali ini, pengecekan dilakukan menjelang tengah malam di kawasan Jalan Bubutan, tepatnya menuju arah Tugu Pahlawan.

Tiba di lokasi sekitar pukul 23.47 WIB, Wali Kota Eri tak segan untuk turun langsung memantau pekerjaan di lapangan. Ia terlihat menyaksikan bagaimana dua alat berat jenis Pneumatic Tire Roller bekerja memadatkan dan meratakan jalan yang baru saja diaspal. Sesekali, Eri memberikan arahan kepada tim teknis yang berada di lokasi guna memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana.

Eri Cahyadi menegaskan bahwa pengaspalan atau overlay ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk memperbaiki dan memperhalus kondisi jalan, guna meningkatkan kenyamanan masyarakat, khususnya para pengguna jalan.

“Alhamdulillah, malam ini kami melakukan pengecekan. Seperti yang sudah saya minta, mulai dari Jalan Ahmad Yani hingga ke Tugu Pahlawan, kemudian kembali lagi ke Jalan Pahlawan, Baliwerti, dan Gemblongan, semuanya akan rampung sebelum November 2024,” ujar Wali Kota Eri.

Baca Juga:  Usai Hadiri Ratas Kabinet, Ganjar: "Jateng dinilai menarik untuk investasi, seksi sekali"

Setelah tahap ini selesai, Eri menyebutkan bahwa program pengaspalan jalan akan diperluas ke wilayah lain di Surabaya. Dia berharap jalan yang lebih halus akan dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat, terutama para pengguna kendaraan. “Surabaya ini enak buat sepedaan. Kalau naik mobil mungkin tidak terlalu terasa, tapi kalau pakai sepeda motor atau sepeda, pasti akan sangat terasa bedanya setelah diaspal,” tambahnya.

Wali Kota Eri juga menyampaikan bahwa proyek pengaspalan ini tidak hanya untuk kenyamanan, tetapi juga untuk mendukung gaya hidup sehat warga Surabaya. “Semakin banyak warga yang berlari dan bersepeda, dengan jalan yang halus tentunya mereka akan lebih nyaman,” ujarnya.

Selain itu, Eri optimis bahwa proyek ini akan berdampak pada pengurangan kemacetan di jalanan Surabaya. Ia menjelaskan bahwa Pemkot sedang mengkaji penyesuaian waktu lampu lalu lintas untuk memperlancar arus kendaraan, di mana lampu hijau akan lebih lama menyala pada saat jam sibuk. “Jalan yang halus akan memperlancar lalu lintas. Kami juga sedang mengatur agar lampu lalu lintas hijau lebih lama saat kondisi macet,” jelasnya.

Baca Juga:  Pegang Teguh Tradisi , Warga 4 Desa Di Purbalingga Tidak Mau Jualan Makanan Berbahan Dasar Beras

Eri Cahyadi yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini optimis bahwa seluruh jalan di Kota Pahlawan akan mulus sesuai target pada tahun 2027-2028. “Kami berharap ini membawa manfaat bagi seluruh warga Surabaya. Insya Allah, pada tahun 2027-2028 seluruh jalan di Surabaya akan teraspal mulus,” katanya.

Di sisi lain, Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Adi Gunita, menjelaskan bahwa pengaspalan di beberapa titik kota telah mencapai 6 hingga 9 kilometer. Adi juga menambahkan bahwa proyek pengaspalan tambahan sepanjang 2 kilometer akan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Total pengaspalan di Surabaya sudah hampir mencapai 6 hingga 9 kilometer, dengan tambahan 2 kilometer dari APBN,” ungkap Adi.

Mengenai ruas jalan yang belum terselesaikan, Adi menyatakan bahwa pihaknya akan melanjutkan proyek pada tahun depan. Fokus utama akan diberikan pada Jalan HR Muhammad, Jalan Tanjung Sari, dan sebagian Jalan Jemur Handayani. “Rencana tahun depan, kami akan betonisasi di Jalan HR Muhammad dan Tanjung Sari, serta menyelesaikan sisi timur Jalan Jemur Handayani yang belum rampung,” jelasnya.

Baca Juga:  Kasiren Korem 073/Makutarama Hadiri Upacara Penurunan Bendera HUT Ke-78 Kemerdekaan RI

Adi juga menyoroti bahwa banyak kerusakan jalan di Surabaya disebabkan oleh usia aspal yang telah mencapai 15 hingga 20 tahun tanpa intervensi. “Umur aspal yang sudah mencapai 15 hingga 20 tahun tanpa perbaikan membuat kerusakan ini cukup parah. Oleh karena itu, pengaspalan ulang menjadi solusi untuk memperbaiki kondisi jalan,” tambahnya.

Selain pengaspalan, Adi menyebut bahwa beberapa jalan utama di Surabaya, seperti Jalan Dupak, telah dibeton. Menurutnya, rigid beton memiliki umur konstruksi yang jauh lebih panjang dibandingkan aspal, yakni bisa bertahan hingga 50 tahun. “Jika aspal bertahan sekitar 15-20 tahun, maka rigid beton seperti di Jalan Dupak ini bisa bertahan hingga 50 tahun,” pungkasnya.

Dengan upaya ini, Pemkot Surabaya berharap dapat terus memberikan kenyamanan bagi warganya, baik dalam berkendara maupun beraktivitas di ruang publik. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!