Tanggul Jebol di Dusun Ngendo, Danramil Banyubiru Pimpin Evakuasi dan Penanganan Pasca Banjir

Laporan: Wahyu Widodo

KABUPATEN SEMARANG | SUARAGLOBAL.COM – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Semarang selama beberapa hari terakhir mengakibatkan jebolnya tanggul di Dusun Ngendo, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Selasa (10/12) sekitar pukul 18.30 WIB. Jebolnya tanggul ini memicu banjir yang merendam puluhan rumah warga dan memaksa mereka mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Merespons kejadian ini, Danramil 12/Banyubiru, Kapten Cke Rofiq, memimpin langsung upaya penanggulangan bencana bersama tim gabungan yang terdiri dari anggota Koramil, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, dan masyarakat setempat.

Baca Juga:  Peletakan Batu Pertama: Tugu Perbatasan Simalingkar B Diresmikan: Simbol Toleransi dan Keamanan Masyarakat

Kapten Rofiq menjelaskan bahwa laporan mengenai banjir diterima pada pukul 19.15 WIB dari Babinsa Desa Ngrapah. Setelah menerima informasi tersebut, ia langsung mengerahkan personel menuju lokasi untuk meninjau kondisi dan memberikan bantuan awal.

\”Pagi harinya, kami segera memimpin pembersihan dan evakuasi di lokasi terdampak. Tanggul yang jebol ini menyebabkan banjir bandang yang cukup deras, ditambah curah hujan tinggi yang memperparah situasi,\” ujar Kapten Rofiq, Rabu (11/12).

Baca Juga:  Satresnarkoba Tanjung Perak Ringkus Pengedar Pil LL, 787 Butir Disita, dan Ungkap Jaringan Baru

Proses evakuasi dan penanganan dilakukan bersama personel gabungan yang melibatkan relawan, anggota BPBD, serta TNI-Polri. Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro, menyebutkan bahwa ketinggian air di lokasi mencapai 50 sentimeter.

\”Kami memprioritaskan evakuasi warga terlebih dahulu. Saat ini seluruh personel BPBD bersama relawan dan aparat gabungan telah diterjunkan untuk penanganan lebih lanjut,\” ungkap Alexander.

Baca Juga:  Paskah Damai di Pasuruan: Sinergi Umat dan Polisi Hadirkan Rasa Aman di 39 Gereja

Peristiwa banjir ini merupakan kejadian pertama di Dusun Ngendo. Kondisi geografis desa yang berada di bawah aliran sungai yang bermuara ke Rawa Pening menjadi salah satu faktor risiko terjadinya banjir.

“Air belum surut hingga saat ini, sehingga kami terus memantau kondisi. Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan tim BPBD juga masih melakukan pendataan rumah-rumah warga yang terdampak banjir,” tambah Alexander.

Baca Juga:  Surabaya Siaga Cuaca Ekstrem, DPRD Jatim Dorong Kesiapan Maksimal

Selain evakuasi, tim gabungan mendirikan posko darurat untuk menyediakan kebutuhan dasar bagi warga terdampak, seperti makanan, air bersih, dan tempat berlindung sementara.

Kapten Rofiq mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama karena curah hujan diperkirakan masih tinggi dalam beberapa hari ke depan. \”Kami meminta warga melaporkan potensi kerusakan infrastruktur, seperti tanggul, agar dapat segera ditangani dan tidak menimbulkan dampak yang lebih besar,\” ujarnya.

Baca Juga:  Polda Jatim Sabet Gelar Juara Kapolri Cup 2024 Usai Duel Sengit Hadapi Polda Jabar

Sementara itu, BPBD Kabupaten Semarang akan mengevaluasi sistem pengelolaan tanggul dan aliran air di daerah rawan banjir untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Dengan sinergi antara TNI, BPBD, Polri, dan masyarakat, diharapkan situasi di Dusun Ngendo segera pulih, dan warga dapat kembali ke rumah mereka dengan rasa aman. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!