Tragedi Ombak Pantai Bambang: Legislator Desak Pengelola Lebih Sigap, Satu Korban Masih Hilang
- account_circle Redaksi SG
- calendar_month Ming, 13 Apr 2025
- comment 0 komentar

Laporan: Ninis Indrawati
LUMAJANG | SUARAGLOBAL.COM – Tragedi melanda kawasan wisata Pantai Bambang, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis (10/4). Dua wisatawan terseret ombak besar saat berkunjung ke pantai tersebut. Satu di antaranya, Candra (13), warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, hingga kini masih dalam pencarian. Sementara itu, pamannya, Paedi, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Peristiwa memilukan ini menyita perhatian publik dan mengundang keprihatinan dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Khusnul Khuluk, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Dapil Lumajang-Jember. Legislator Fraksi PKS ini menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban, serta menegaskan pentingnya kesiapsiagaan pengelola wisata dalam menjamin keselamatan pengunjung.
“Kami ikut berduka cita atas musibah ini. Sudah seharusnya pengelola wisata memiliki tim penjaga pantai yang siaga dan aktif memberikan peringatan kepada pengunjung agar tidak mendekati area rawan,” ujar Khusnul saat dikonfirmasi pada Jumat (11/4/25).
Ia menyoroti perlunya sistem peringatan dini berupa woro-woro atau pengumuman rutin kepada pengunjung, khususnya di titik-titik yang rawan terseret ombak. Selain itu, pemasangan rambu peringatan di sepanjang garis pantai yang berbahaya juga dinilai mutlak diperlukan.
“Kejadian ini seharusnya jadi alarm bagi seluruh pengelola wisata, terutama kawasan pantai yang dikenal berombak besar. Tidak boleh hanya fokus pada peningkatan jumlah kunjungan dan promosi, tetapi juga harus memberikan perhatian serius pada aspek keselamatan pengunjung,” tambah Khusnul.
Tak hanya mengkritik pengelola, Khusnul juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat berwisata di pantai. Ia mengingatkan agar warga mematuhi arahan dari petugas dan tidak memaksakan diri bermain di area yang telah diperingatkan berbahaya.
Sementara itu, upaya pencarian terhadap korban yang masih hilang terus dilanjutkan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI/Polri, Basarnas, serta relawan dan warga sekitar. Pencarian kini memasuki hari kedua, dengan menyisir area laut dan pesisir pantai menggunakan perahu karet dan alat selam.
Pihak keluarga korban berharap Candra dapat segera ditemukan. “Kami hanya ingin adik kami segera ditemukan, apapun keadaannya,” ujar salah satu kerabat korban dengan nada haru.
Insiden ini menambah daftar panjang korban kecelakaan laut di wilayah selatan Jawa Timur, yang memang dikenal berbahaya karena karakteristik ombaknya yang tinggi dan arus bawah laut yang kuat. Pemerintah daerah dan pihak pengelola wisata diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh guna mencegah terulangnya peristiwa serupa di masa mendatang. (*)
- Penulis: Redaksi SG
Saat ini belum ada komentar