Wabup Mimik Gerak Cepat: Cek Armada Damkar, Temukan Banyak yang Perlu Dibenahi
Laporan: Ninis Indrawati
SIDOARJO | SUARAGLOBAL.COM — Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sidoarjo, Selasa (27/5/25). Sidak ini dilakukan untuk mengecek langsung kelayakan armada serta fasilitas pendukung pada Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, guna memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana maupun kebakaran di wilayahnya.
Dalam peninjauan yang berlangsung sejak pagi, Wabup Mimik langsung menyasar 13 unit mobil pemadam kebakaran berkapasitas 5.000 liter yang tersebar di enam pos berbeda di Kabupaten Sidoarjo. Ia mengungkapkan keprihatinannya setelah menemukan beberapa kerusakan teknis yang cukup krusial, seperti selang pompa yang bocor dan sirine kendaraan yang tidak lagi nyaring.
“Ini menjadi masalah serius. Jika air di tangki habis sebelum sampai lokasi dan selangnya rusak, bagaimana bisa maksimal memadamkan api?” ujar Wabup Mimik di sela kunjungannya.
Ia juga menegaskan bahwa keberadaan sirine dengan suara yang keras sangat penting, terutama untuk mempercepat laju kendaraan saat menghadapi situasi darurat. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa beberapa kendaraan sudah tidak memenuhi standar suara sirine yang memadai.
Tidak hanya itu, kelengkapan alat pelindung diri (APD) petugas damkar juga menjadi sorotan. Menurut data yang diperoleh, terakhir kali pengadaan pakaian keselamatan dilakukan pada tahun 2022, sementara sepatu dinas terakhir dibeli pada 2021. Kondisi ini dianggap cukup mengkhawatirkan mengingat tingginya risiko kerja para petugas di lapangan.
“Para petugas ini setiap hari menghadapi risiko tinggi, tapi perlindungannya belum diperbarui sejak dua hingga tiga tahun lalu. Ini sangat tidak ideal,” tambah Wabup Mimik.
Sidak kemudian dilanjutkan ke ruang pemantauan bencana, di mana Wabup Mimik meninjau Automatic Weather Station (AWS) yang digunakan BPBD. Ia menilai sistem pemantauan masih menggunakan teknologi berskala besar dan belum disesuaikan dengan data lokal Sidoarjo. Untuk itu, ia mendorong adanya koordinasi lebih lanjut dengan BMKG Juanda agar sistem pemantauan dapat mencakup potensi gempa secara lebih akurat.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Sidoarjo, Muhammad Qodari, mengakui bahwa selama ini pihaknya masih mengandalkan laporan manual dari relawan tingkat desa dan kecamatan untuk pemantauan awal kejadian gempa.
“Kami sangat terbantu dengan relawan, tetapi tentunya ke depan perlu penguatan sistem agar lebih responsif,” jelas Qodari.
Perhatian Wabup Mimik juga tertuju pada fasilitas tempat istirahat petugas. Ia mendapati ruang istirahat yang panas, minim ventilasi, dan hanya dilengkapi dengan kasur seadanya. Hal ini dinilainya sangat tidak layak untuk para petugas yang kerap bekerja dalam tekanan tinggi dan jam kerja panjang.
“Terima kasih atas dedikasinya. Kami akan usahakan perbaikan ke depan karena peran Bapak-bapak semua sangat penting saat masyarakat dalam kondisi darurat,” ujarnya dengan nada empati.
Tak hanya armada utama, Wabup Mimik turut mengecek mobil pemadam kecil keluaran tahun 2012, mobil logistik, serta beberapa perahu evakuasi yang disiagakan BPBD.
Menutup kunjungannya, Wabup meminta agar semua pengajuan perawatan dan kebutuhan segera dilengkapi dan diajukan. Ia menekankan bahwa peningkatan kesiapsiagaan dan perbaikan fasilitas adalah prioritas yang tak bisa ditunda.
“Pemerintah akan terus berupaya memperbaiki dan melengkapi fasilitas penanggulangan bencana. Ini menyangkut keselamatan banyak orang, maka tidak boleh dianggap sepele,” tegasnya.
Langkah ini diharapkan mampu mendorong peningkatan kualitas layanan darurat di Sidoarjo, serta memberikan rasa aman yang lebih besar bagi seluruh masyarakat. (*)
Tinggalkan Balasan