Wali Kota Surabaya Minta Warga Waspada Penipuan Bermodus Program Pemkot

Laporan: Iswahyudi Artya

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM –  Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, (08/02/25).

Peringatan ini muncul setelah sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi korban penipuan oleh seseorang yang mengaku sebagai pegawai pemkot.

Baca Juga:  Michael Wattimena di Kampanye Demokrat di Waepoti: Pilih Pemimpin yang Teruji, Bukan yang Sekadar Coba-Coba

Eri menegaskan bahwa Pemkot Surabaya tidak pernah meminta uang atau data pribadi secara langsung dalam program-programnya.

Ia juga mengimbau masyarakat agar selalu memastikan kebenaran informasi dengan menghubungi pihak kelurahan atau kecamatan sebelum mempercayai tawaran bantuan yang mengatasnamakan pemkot.

Baca Juga:  Jaga Wisata Tetap Kondusif, Kapolres Bangkalan Tinjau Langsung Pantai Tengket Saat Lebaran Ketupat

\”Jika ada orang yang mengaku membawa program UMKM, bantuan sosial, atau layanan kependudukan, pastikan dulu apakah benar dari pemkot. Jangan mudah percaya jika bukan dari lurah, camat, atau kepala dinasnya langsung,\” ujar Eri, Sabtu (8/2/2025).

Modus Penipuan Menargetkan UMKM

Kasus terbaru yang terjadi di Surabaya Barat menunjukkan bahwa pelaku menggunakan modus dengan menawarkan bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM. Namun, untuk mendapatkan bantuan tersebut, korban diminta menyerahkan sejumlah uang sebagai \”administrasi\” atau \”pengurusan berkas\”. Setelah menerima uang, pelaku menghilang dan tidak bisa dihubungi.

Baca Juga:  Kecelakaan Lalu Lintas di Jalan Panglima Sudirman: Mobil Innova Terbalik

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya, Dewi Soeriyawati, menegaskan bahwa pemkot tidak pernah memberikan pinjaman dalam bentuk uang tunai.

\”Kami telah mengingatkan para pelaku UMKM agar tidak mudah tertipu. Jika ada yang menawarkan pinjaman atau bantuan modal dengan meminta uang terlebih dahulu, itu jelas bukan dari pemkot,\” kata Dewi.

Baca Juga:  Hari Pertama menjabat Bupati Simalungun setelah Cuti Bupati Radiapoh Hasiholan Sinaga menerima Penghargaan Paritrana Award Tahun 2024

Pemkot Surabaya Perketat Pengawasan

Menanggapi kasus ini, Pemkot Surabaya berjanji akan memperketat pengawasan terhadap penyebaran informasi terkait program pemerintah agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

\”Kami akan memperketat verifikasi terhadap setiap program yang berjalan di lapangan. Setiap kegiatan di kelurahan atau kecamatan harus dipastikan berasal dari pemkot agar warga tidak menjadi korban penipuan,\” tegas Eri.

Baca Juga:  Jebakan Tikus Kembali Merenggut Nyawa: Pencari Belut di Ngawi Meninggal Dunia Tersengat Listriks Tersengat Listrik

Warga yang menemukan indikasi penipuan diharapkan segera melaporkan ke pihak berwenang agar dapat ditindaklanjuti. Pemkot juga membuka jalur pengaduan melalui kelurahan, kecamatan, dan dinas terkait untuk memastikan program yang diterima masyarakat benar-benar resmi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!