Wani Jogo Suroboyo! Pesilat Simokerto Satukan Tekad Jaga Kedamaian
Laporan: Ninis Indrawati
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Suasana keakraban dan semangat persatuan begitu terasa di Aula Kantor Kecamatan Simokerto, Surabaya, Jumat malam (25/4/2025) pukul 19.30 WIB. Para pendekar dari berbagai perguruan silat se-Kecamatan Simokerto berkumpul bersama jajaran tiga pilar, yakni Polsek Simokerto, Koramil Simokerto, dan Satpol PP Kecamatan Simokerto, dalam sebuah momen bersejarah: Deklarasi Damai antar perguruan silat.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Kapolsek Simokerto Kompol Didik Triwahyudi, S.H., dengan dukungan penuh dari Camat Simokerto Noervita Amin, S.H., M.Si. dan Danramil Simokerto Mayor Arm Imam Subandi. Seluruh elemen masyarakat hadir untuk memperkuat tekad menjaga keamanan, kedamaian, dan kerukunan di wilayah Simokerto.
Deretan tokoh penting yang turut hadir dalam kegiatan ini antara lain:
Kapolsek Simokerto Kompol Didik Triwahyudi, S.H.
Camat Simokerto Noervita Amin, S.H., M.Si.
Danramil Simokerto Mayor Arm Imam Subandi
Anggota Polsek Simokerto, Koramil Simokerto, dan Satpol PP Simokerto
Tokoh-tokoh ormas keagamaan seperti MWCNU, Muhammadiyah, MUI, dan LDII
Para Ketua Perguruan Silat seperti PSHT, Pagar Nusa, Tapak Suci, Persinas As’ad, Gapsi, Tongkat Sakti, hingga Putra Majapahit
Ketua LPMK serta Karang Taruna se-Kecamatan Simokerto
Acara dibuka dengan penuh khidmat melalui pengumandangan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan sambutan yang membakar semangat persaudaraan dari Kapolsek Simokerto.
Dalam orasinya, Kompol Didik Triwahyudi menegaskan bahwa seni bela diri sejatinya adalah seni untuk menjaga kehormatan dan kedamaian, bukan untuk memicu permusuhan.
“Mari kita tunjukkan bahwa pesilat Simokerto adalah pribadi-pribadi yang cinta damai, guyub, rukun, dan menjadi teladan. Kita bukan pembuat onar, kita adalah penjaga kehormatan,” ujar Kompol Didik disambut tepuk tangan meriah.
Atmosfer kekeluargaan semakin terasa saat seluruh ketua perguruan silat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama secara serempak membacakan serta menandatangani Deklarasi Damai, sebagai bentuk nyata komitmen menolak kekerasan dan tawuran.
Deklarasi itu ditutup dengan pekik semangat bersama:
“Wani Jogo Suroboyo!”
Seruan ini menggaung di seluruh ruangan, mempertegas komitmen kolektif warga Simokerto untuk menjaga Surabaya tetap aman, damai, dan kondusif.
Kebersamaan malam itu menjadi bukti nyata harmonisasi antar elemen masyarakat, memperlihatkan bahwa semangat menjaga kedamaian tidak hanya sekadar wacana, melainkan aksi nyata.
Inisiatif ini diharapkan menjadi inspirasi bagi kecamatan lain di Surabaya, bahkan di seluruh Indonesia, dalam membangun budaya damai melalui sinergi komunitas.
“Simokerto bukan hanya kuat dalam bela diri, tetapi juga kuat dalam persaudaraan,” tutup Camat Simokerto Noervita Amin. (*)
Tinggalkan Balasan