Wujudkan Kota Nol Sampah, Wali Kota Salatiga Resmikan TPS3R Cebongan: Dari Pengelolaan Rumah Tangga Menuju Argowisata Ramah Lingkungan

Laporan: Wahyu Widodo

SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM — Pemerintah Kota Salatiga semakin menunjukkan keseriusannya dalam mengelola sampah secara berkelanjutan. Hal ini ditandai dengan peresmian Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) Sukoharjo, Cebongan, Kecamatan Argomulyo, oleh Wali Kota Salatiga dr. Robby Hernawan, Sp.OG, didampingi Ketua TP PKK Kota Salatiga, Retno Robby Hernawan, pada Senin (6/10/2025).

Peresmian TPS3R Cebongan menjadi langkah nyata menuju visi besar Kota Salatiga “Nol Sampah ke TPA” atau tidak ada lagi sampah yang berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir.

Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran Komisi C DPRD Kota Salatiga, Penjabat Sekretaris Daerah, serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Salatiga bersama perangkat daerah lainnya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Robby Hernawan menyampaikan rasa syukur atas capaian Kota Salatiga yang semakin diakui dalam hal komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan. Ia menyebutkan bahwa Kota Salatiga baru saja memperoleh penghargaan UI Green Metric 2025, dan berhasil masuk peringkat keenam nasional dalam kategori pembangunan berkelanjutan kabupaten/kota.

Baca Juga:  DPP Projo Solid Dukung RHS-AZI untuk Simalungun: Sinergi Menuju Indonesia Emas 2045

“Perlu kita syukuri bersama, komitmen kita terhadap pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup telah membuahkan hasil. Beberapa hari lalu di Madiun, Kota Salatiga berhasil meraih penghargaan dari Ajang UI Green Metric 2025 dan masuk dalam 10 besar kabupaten/kota terbaik,” ujar Robby.

Tak hanya itu, Salatiga juga berhasil menempati peringkat ketiga nasional dalam bidang kepemerintahan berkelanjutan, yang menurut Robby merupakan buah dari pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel

“Dengan pemerintahan yang bersih dan transparan, kita akan terus mempertahankan predikat ini. Mudah-mudahan tahun depan kita bisa naik peringkat,” tambahnya optimistis.

Lebih lanjut, Robby menegaskan bahwa visi Kota Salatiga dalam pengelolaan sampah adalah menghentikan sepenuhnya aliran sampah ke TPA. Ia menjelaskan bahwa ke depan, seluruh sampah akan dikelola melalui sistem TPS3R dan tidak lagi berakhir di tempat pemrosesan akhir.

Baca Juga:  Pupuk Bersubsidi 2025: Kabupaten Semarang Perketat Pengawasan Distribusi untuk Cegah Korupsi

“Kota Salatiga sangat serius menangani persoalan sampah. Ke depan, sampah akan berhenti di TPS3R, tidak ada lagi yang masuk ke TPA,” tegas Robby.

Ia mencontohkan model keberhasilan dari Kota Madiun, di mana TPA lama diubah menjadi kawasan perkebunan dan argowisata yang produktif dan ramah lingkungan. Model serupa akan diterapkan di Salatiga untuk meminimalkan dampak lingkungan sekaligus memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Untuk mewujudkan target besar tersebut, Wali Kota Robby menekankan pentingnya pengelolaan sampah sejak dari sumbernya. Ia menegaskan bahwa TPS3R nantinya hanya akan menampung sampah non-organik seperti plastik dan kertas yang memiliki nilai ekonomi.

“Sampah harus berhenti di sumbernya. Tidak boleh ada lagi sampah dapur yang masuk ke TPS3R. Sampah organik harus diselesaikan di rumah masing-masing,” ujarnya.

Data menunjukkan bahwa 51 persen sampah di Kota Salatiga berasal dari sampah organik. Untuk itu, Pemkot akan mendorong warga memanfaatkan biopori di rumah tangga guna mengolah sampah dapur menjadi kompos, sehingga mampu mengurangi beban TPS3R secara signifikan.

Baca Juga:  Asdep KSPP Kemenko Polhukam Tinjau Rutan Surakarta: Dorong Sinergi Layanan Pemasyarakatan dan Sosialisasi KUHP Baru

Sementara itu, sampah non-organik akan menjadi potensi ekonomi baru melalui proses daur ulang di TPS3R, menciptakan lapangan kerja sekaligus menggerakkan ekonomi sirkular di tingkat lokal.

Robby menutup sambutannya dengan menyerukan kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah.

“Kita akan berkolaborasi dengan seluruh pihak pemerintah kota, dinas terkait, kecamatan, kelurahan, hingga masyarakat untuk bersama-sama mengatasi persoalan sampah ini,” pungkasnya.

Acara peresmian kemudian ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pita sebagai simbol rasa syukur dan dimulainya operasional TPS3R Cebongan secara resmi.

Dengan hadirnya TPS3R Sukoharjo Cebongan, Pemerintah Kota Salatiga berharap seluruh warga semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah berbasis rumah tangga, sekaligus berpartisipasi aktif menuju Salatiga Bersih, Hijau, dan Berkelanjutan. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!