Yayasan Jallu Nusantara Tancap Gas: Dari Rumah Hukum hingga Law School, Salatiga Bersiap Jadi Pusat Edukasi Hukum Baru
Laporan: Wahyu Widodo
SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Suasana Sabtu siang (4/9/2025) di ruang pertemuan Yayasan Jallu Nusantara Indonesia terasa berbeda dari biasanya. Bukan sekadar rapat biasa, forum kali ini menjadi awal langkah besar bagi yayasan yang tengah menyiapkan terobosan penting di bidang hukum dan pendidikan.
Dipimpin langsung oleh Ketua Yayasan, Nurrun Jamaludin, S.H.I., M.H.I., C.M., S.H.E.L., rapat tersebut dihadiri calon pengurus dan tim pelaksana yang akan menjadi motor penggerak perubahan. Dalam arahannya, Nurrun menegaskan bahwa yayasan kini menatap masa depan dengan visi baru memperkuat peran di bidang advokasi dan pendidikan hukum.
“Kami ingin menghadirkan lembaga yang tidak hanya bergerak di bidang advokasi, tetapi juga mencerdaskan masyarakat lewat pendidikan hukum dan publikasi ilmiah,” tegas Nurrun Jamaludin saat membuka rapat.
Fokus Baru: Membangun Pilar Hukum dari Akar Masyarakat
Rapat strategis tersebut menghasilkan sederet program ambisius. Di antaranya, pembentukan Kantor Hukum, pendirian Law School, penerbitan E-Jurnal Hukum, serta pembentukan Rumah Bantuan Hukum (RBH) untuk masyarakat yang membutuhkan pendampingan.
Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa Jallu Nusantara tak ingin hanya menjadi lembaga administratif, melainkan pusat kegiatan hukum dan edukasi yang membumi.
“Kami ingin program-program ini langsung menyentuh masyarakat. Tidak hanya bicara hukum di tataran teori, tetapi bagaimana hukum bisa hidup dan berpihak pada masyarakat,” ungkap Nurrun dengan penuh keyakinan.
Rangkul Dunia Akademik dan Pemerintah
Selain mematangkan program internal, yayasan juga tengah menyiapkan kerja sama lintas lembaga. Kolaborasi tersebut mencakup dunia akademik, instansi pemerintah, organisasi masyarakat, hingga sektor swasta.
“Kolaborasi adalah kunci. Kami tidak bisa berjalan sendiri. Dengan sinergi lintas sektor, kami yakin fondasi kelembagaan ini akan makin kuat dan berdampak luas,” jelasnya.
Nurrun menegaskan bahwa Jallu Nusantara ingin menjadi wadah bagi siapa pun yang peduli terhadap keadilan dan pendidikan hukum masyarakat, terutama di daerah seperti Salatiga yang dikenal sebagai kota pendidikan.
Pelantikan Pengurus Baru, Babak Baru Yayasan
Puncak dari langkah strategis ini adalah pelantikan pengurus baru yang dijadwalkan berlangsung pada 10 Oktober 2025. Acara tersebut akan dihadiri tokoh masyarakat, akademisi, dan mitra kerja, menandai babak baru perjalanan organisasi.
“Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, tetapi momentum memperkuat komitmen dan memperjelas arah gerak kami ke depan,”
ujar Nurrun menambahkan.
Dari Idealisme ke Aksi Nyata
Dengan segala rencana dan tekad besar itu, Yayasan Jallu Nusantara Indonesia menegaskan dirinya siap menjadi motor penggerak kesadaran hukum nasional. Bagi Nurrun dan timnya, hukum bukan sekadar pasal dan ayat, melainkan alat perubahan sosial yang berangkat dari pengetahuan dan kesadaran masyarakat.
“Kami percaya, perubahan sosial berawal dari pengetahuan. Dan pengetahuan hukum adalah fondasi bagi keadilan yang sesungguhnya,” tutup Nurrun dengan mantap.
Melalui arah baru ini, Jallu Nusantara Indonesia tak hanya membangun struktur kelembagaan, tetapi juga membangun harapan bahwa dari Salatiga, akan lahir gerakan pendidikan hukum yang mencerdaskan dan membebaskan masyarakat. (*)
Tinggalkan Balasan