Mau Enaknya, Tak Mau Anaknya…Predikat Pantas Untuk Oknum Anggota DPRD Kabupaten Semarang
![]() |
Foto: Mawar Saat Menceritakan Nasib Malangnya |
Ungaran, beritaglobal.net – Malang betul nasib Mawar (32 tahun – bukan nama sebernarnya) warga Bejalen, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, sudah berstatus janda anak dua, terperdaya bujuk rayu Oknum Anggota DPRD Kabupaten Semarang berinisial PW.
Bukan pertanggung jawaban dan itikad baik untuk semua hasil “kolaborasi” nya dengan Mawar, justru PW meminta Mawar menggugurkan kandungannya.
Ditemui beritaglobal.net, Senin (06/11/2017) sore, Mawar berkata sambil terisak, “Saya tidak menuntut lebih, saya hanya ingin ia bertanggung jawab atas anak yang saya kandung,” ujarnya lirih.
Diceritakan Mawar, bahwa ia mengenal PW sudah sejak 20 tahun silam, PW dulu tak lain adalah kekasih kakaknya.
“Saya mengenal PW sudah lama mas, dulu ia adalah pacar kakak saya,” bisik Mawar.
Perjalanan asmaranya dengan PW bermula saat ia bekerja sebagai Supervisor di salah satu cafe karaoke. Sekira bulan April 2017 lalu, PW datang bernyanyi ke cafe tempat ia bekerja. Merasa kenal dan sudah 20 tahun tak bertemu, PW mengajak Mawar untuk menemaninya berdendang, meskipun saat itu Mawar bilang bahwa ia bukan LC di cafe itu.
“Saya sebenarnya tidak mau, karena pada saat itu saya bekerja bukan sebagai LC namun. Namun karena terus di desak untuk bernyanyi bersama, maka sayapun bergegas melepas hijab dan menemaninya bernyanyi. Ya, saat itu saya berfikir untuk menjalin silaturahmi kembali, karena sudah lama tidak ketemu,” ungkapnya.
Tresno jalaran soko kulino atau cinta hadir karena terbiasa, hal itulah yang mungkin mebuat Mawar terbuai oleh bujuk rayu PW. Ditambah janji untuk membahagiakan Mawar dan mencukupi kebutuhan hidup dia dan dua anaknya. Setelah itu, hubungan suami istripun sering mereka lakukan, hingga Mawar hamil.
“Saat mengetahui saya hamil dia tidak mau bertanggung jawab. Bahkan justru saat saya beritahu jika saya hamil, dia malah menyalahkan saya dengan mengatakan itu resiko kamu. Mendengar itu hati rasanya sangat sakit, karena saya merasa bukan pelacur dan saya melakukan hubungan badan hanya denganya,” dikatakan Mawar dengan wajah sendu.
Mawar mengaskan bahwa ia akan melaporkan PW ke Polda Jawa Tengah untuk mendapatkan keadilan, bila pertanggung jawaban dari PW tak kunjung terucap.
“Harusnya dia itu sebagai publik figur dan wakil rakyat memberi contoh yang baik,” tegasnya dengan nada kesal.
Secara terpisah, Ketua Harian LSM ICI Jawa Tengah Shodiq saat di konfirmasi mengatakan, “Kami turut merasa prihatin atas peristiwa ini. Dan yang saya sesalkan, wong seorang anggota dewan (DPR) harusnya kan memberikan contoh yang baik. Jika nantinya tidak ada tanggung jawab maka kami akan mendampingi korban,” ucapnya.
Ditambahkan lagi olehnya, “atas aduan korban, jika masalah ini nantinya tidak bisa di mediasi dengan baik, maka kami akan mendampingi korban mengadu ke Polda Jateng. Dan ini saya juga sudah menyiapkan surat untuk di layangkan ke DPP Partai di mana PW bernaung,” dalam sambungan pernyataannya.
LSM ICI akan siap membantu permasalahan ini hingga adanya titik terang.
“Sebagai manusia saya sangat kasihan, apalagi saat ini, korban dalam kondisi hamil tua,” tegas Ketua Harian LSM ICI Jawa Tengah.
Sampai berita ini di turunkan PW belum bisa konfirmasi. Saat hendak didatangi di klinik kesehatan miliknya, salah satu karyawan PW memberikan info, jika PW sedang rapat di luar kota. (Edy/Kris)
La ya…anggota dewan yang terhormat kok kelakuannya bejat!!
Editor: Redaksi beritaglobal.net
Tinggalkan Balasan