Sinergi Polri dan Media: Mengawal Kondusifitas Pilkada 2024 di Jawa Timur

 

Laporan: Ninis Indrawati 

MADIUN | SUARAGLOBAL.COM – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menggelar sarasehan bertema “Sinergitas Polri dan Awak Media untuk Menjaga Kondusifitas Kamtibmas dalam Pelaksanaan Pilkada Tahun 2024 di Jawa Timur” pada Jumat malam, 4 Oktober 2024. Acara tersebut berlangsung di Sun City Hotel, Kota Madiun, dan dihadiri ratusan jurnalis dari berbagai wilayah di Jawa Timur.

Sarasehan ini melibatkan jurnalis yang tergabung dalam Rayon 5 Jajaran Polda Jatim, yang mencakup beberapa daerah seperti Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, Tulungagung, dan Trenggalek. Kehadiran media dalam jumlah besar ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara kepolisian dan jurnalis dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjelang Pilkada 2024.

Acara ini menghadirkan dua narasumber penting, yakni Nur Salam, perwakilan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Timur, dan Machmud Suhermono, Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur. Mereka menyampaikan pandangan masing-masing mengenai peran media dalam menjaga netralitas dan ketertiban selama proses Pemilu.

Dalam sambutannya, Kombes Pol Dirmanto, Kepala Bidang Humas Polda Jatim, menekankan pentingnya peran media dalam menjaga situasi yang kondusif selama Pilkada. Ia menyatakan bahwa media memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini publik. Oleh karena itu, sinergi antara Polri dan media menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran berita bohong atau hoaks yang dapat memicu konflik di masyarakat.

“Media memiliki kekuatan dalam membentuk opini publik. Kami berharap kolaborasi ini terus terjalin demi terciptanya Pilkada Damai 2024 di Jawa Timur. Peran media dalam menjaga suasana politik yang aman sangat penting,” ujar Kombes Pol Dirmanto.

Acara ini juga diwarnai dengan pembacaan dan penandatanganan Deklarasi Pilkada Damai 2024, yang diikuti oleh seluruh peserta. Deklarasi ini menjadi simbol penting komitmen bersama untuk menjaga netralitas, ketertiban, dan keamanan selama proses Pilkada berlangsung. Melalui deklarasi tersebut, Polda Jatim dan para jurnalis bersepakat untuk memastikan bahwa informasi yang disebarluaskan kepada masyarakat dapat dipercaya dan tidak berpihak.

Nur Salam dari KPU Jawa Timur menyoroti peran vital media dalam mensosialisasikan tahapan Pemilu kepada masyarakat. Ia menyebutkan bahwa partisipasi masyarakat dalam Pemilu sebelumnya, yang mencapai angka 83,85%, tidak terlepas dari kontribusi media dalam memberikan edukasi kepada pemilih. Sosialisasi yang tepat dari media dianggap mampu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya berpartisipasi dalam pesta demokrasi.

“Media berperan dalam mendidik dan menginformasikan pemilih secara tepat sehingga mampu meningkatkan partisipasi dan pemahaman mereka tentang pentingnya Pemilu,” ungkap Nur Salam.

Machmud Suhermono dari PWI Jawa Timur juga menekankan pentingnya independensi dan profesionalisme jurnalis dalam meliput Pilkada. Menurutnya, dalam kondisi politik yang rentan, jurnalis harus menjaga etika jurnalistik agar berita yang disampaikan tetap objektif dan tidak memihak.

“Netralitas adalah kekayaan terakhir yang dimiliki seorang jurnalis. Berita harus selalu disajikan secara berimbang agar masyarakat bisa mempercayai informasi yang disampaikan,” ujar Machmud Suhermono.

Dengan adanya sarasehan ini, Polda Jatim berharap sinergi yang sudah terjalin dengan awak media semakin kuat dalam menjaga stabilitas dan kondusifitas selama Pilkada 2024. Deklarasi Pilkada Damai 2024 yang ditandatangani bersama menjadi simbol penting untuk memastikan proses demokrasi berjalan aman dan tertib di Jawa Timur. Harapan besar terletak pada kolaborasi semua pihak dalam mewujudkan pesta demokrasi yang sehat dan aman.

Acara ini diakhiri dengan optimisme bahwa kerja sama erat antara Polri dan media akan menjadi benteng kuat dalam menghadapi tantangan-tantangan selama Pilkada, sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi yang berlangsung di Jawa Timur. (*)