Reuni Akbar MTsN Salatiga, Ini Pesan Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Rachmadi

 

Laporan: W Widodo

SALATIGA | BERITA-GLOBAL.COM – Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Rachmadi berdialog dengan siswa tentang Anti Bullying saat Harlah Ke-45 dan Reuni Akbar MTsN Salatiga.

Sementara itu Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng Rachmadi menyatakan  Belajar itu tidak sekadar memperdalam pengetahuan untuk meraih nilai terbaik, Tetapi juga belajar adab dan sopan santun.Adab dan sopan santun itu dengan menghargai sesama teman, orang lain, dan menghormati orang yang lebih tua, termasuk guru/bapak/ibu.

”Wahai anak muda, nilaimu cumlaude bahkan kamu nomor satu, ranking satu, tidak ada gunanya,Kalau kamu tidak menghormati orang lain dan orang yang lebih tua, apalagi tidak sopan terhadap perempuan,” kata Pj Wali Kota Salatiga Drs Sinoeng N Rachmadi MM.

Baca Juga:  Judicial Review Peraturan KPU Nomor 532/2024: Upaya Demokratisasi Pilkada oleh MAKI Jatim

Dalam Kegiatan itu dimeriahkan juga dengan pentas seni dan tari yang disuguhkan siswa MTsN Salatiga, jalan sehat, dan aneka bazar.

Turut hadir Ketua LPAI Jateng, Samsul Ridwan yang mana merupakan alumni MTsN Salatiga lulus tahun 1987, mengajak siswa bersyukur dan berbagi cerita kepada siswa agar memahami tentang dirinya sebagai anak-anak. Dia berharap agar MTsN menjadi Madrasah Ramah Anak, sebagaimana program pemerintah di tingkat nasional. 

Baca Juga:  Pesona Pantai Utara Jawa

LPAI sudah menandatangani kerja sama dengan Kemenag dan Mabes Polri mewujudkan Madrasah Ramah Anak.

“Saya bersyukur karena pihak sekolah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyampaikan materi terhadap adik adik agar mereka tahu bahwa sekolah   ini mewujudkan sekolah ramah anak”  Ujar Samsul.

Menurut Samsul, bullying itu sering terjadi  karena tidak disadari. Bullying di lembaga pendidikan muncul karena ada relasi yang tidak seimbang. Bisa saja karena perbedaan fisik, perbedaan status, perbedaan kepintaran, dan ketidakseimbangan lainnya. Adanya perbedaan itu maka anak-anak harus memahami bahwa setiap orang ada kelebihan dan keunikan masing-masing. Dengan pemahaman itu maka mereka tidak boleh saling menghina, saling mengejek, dan saling memaki.

Baca Juga:  Kapolda Jatim: Tahun Baru Islam Sebagai Momentum untuk Introspeksi dan Perbaikan Diri

“saat ini kasus bulyying terjadi tidak hanya dilingkungan  sekolahan  saja,  diluar sekolah kadang terjadi karena tidak terpantau, setiap anak lahir punya kelemahan dan kelebihan masing masing” ujarnya.

Sementara itu pada Minggu (7/5/2023) dilanjutkan dengan launching Ikamatansa dimeriahkan pengajian yang disampaikan KH Fauzi Arkan SAg MAg.

Menghadirkan Direktur Indonesia Power Dr Ir H Ahsin Sidqi MM dan Dr Hanif Dhakiri SAg MSi, ketiganya juga merupakan alumni MTsN Salatiga.  (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!