Pemilu LUBER dan Jurdil Menjadi Salah Satu Faktor Ketahanan Ekonomi Makro
Salatiga, beritaglobal.net – Sejak dilaksanakannya pelaksanaan Pemilu serentak di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2014 lalu, dengan damai dan tanpa gejolak berarti, berdampak pada stabilitas kondisi perekonomian. Terdapat beberapa faktor yang mendukung ketahanan perekonomian di Indonesia secara makro, hal ini setidaknya diungkapkan oleh praktisi ekonomi dari Universitas Kristen Satya Wacana dan Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan SDM.
Praktisi dari UKSW, Sri Sulandjari berharap pelaksanaan pemilu tahun 2019 ini bisa berlangsung damai, jujur dan adil sehingga pemilu bisa menyentuh kondisi ekonomi mikro, perilaku ekonomi dan rakyat.
“Kinerja ekonomi makro lebih ditentukan oleh kebijakan dan kinerja pemerintah bersama masyarakatnya. Stabilitas dan ketahanan ekonomi ini akan ditentukan oleh kondisi makro ekonomi, yakni kebijakan jangka menengah ke panjang, kinerja pemerintah dan perilaku masyarakat tersebut,” ujarnya.
Dirinya menambahkan bahwa ketahanan ekonomi daerah dapat dilihat dari indikator laju inflasi, pertumbuhan produk domestik regional bruto, laju suku bunga dan indeks harga saham, jumlah uang beredar. Data indikator ekonomi makro di Indonesia tahun 2014 – 2019 tidak menunjukkan ada dampak yang berarti dari pemilu serentak baik dari pemilihan presiden dan anggota legislatif, pemilihan pimpinan daerah.
Sementara itu, Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan SDM Dra. Sri Satuti, M.M., saat membuka kegiatan Seminar Ketahanan Ekonomi dalam Rangka Peningkatan Stabilitas Ekonomi Menjelang Pemilihan Umum Tahun 2019, di Pendopo Pakuwon Pemerintah Kota Salatiga, Selasa (09/04/2019).
Dirinya mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk sarana silaturahim, namun kita dapat berdiskusi mengenai kondisi ketahanan ekonomi di Kota Salatiga mendekati Pemilihan Umum serentak tahun ini. Kita dapat berperan bersama dalam mempertahankan dan menjaga stabilitas ekonomi di Kota Salatiga.
“Masyarakat Kota Salatiga tidak perlu cemas akan adanya instabilitas ekonomi. Meskipun suhu politik memanas, diharapkan sektor ekonomi diharapkan tetap stabil dan terkendali,” tegasnya.
Menurutnya, suhu politik nasional tidak banyak menimbulkan gejolak ekonomi di masyarakat. Bahkan pemilu mendatang diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk menggerakkan dan mendongkrak ekonomi nasional. Selain itu, berdasarkan pengalaman pemilu sebelumya, perekonomian kita cenderung memiliki daya tahan serta kelenturan dalam menyesuaikan dengan suhu politik yang ada.
“Hal ini tentunya membutuhkan peran serta dari semua pihak, dalam menciptakan proses pemilu yang damai dan kondusif,” bebernya. (Fera Marita)
Sumber: Humas Pemkot Salatiga
Tinggalkan Balasan