Baznas Tulungagung Genjot Program Sosial: Dari Bedah Rumah hingga Beasiswa Sarjana
Laporan: Ninis Indrawati
TULUNGAGUNG | SUARAGLOBAL.COM – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tulungagung semakin memperluas cakupan program sosialnya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan beragam program yang menyasar berbagai lapisan masyarakat, Baznas berkomitmen untuk memberikan dampak nyata bagi warga kurang mampu.
Plt. Ketua Baznas Tulungagung, H. Abdul Wachid, menegaskan bahwa program yang telah berjalan meliputi pemberian modal usaha, beasiswa pendidikan, bedah rumah, serta santunan bagi warga miskin. “Kami terus berupaya memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan benar-benar mampu mengangkat kesejahteraan penerima manfaat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (13/2).
Membangun Masa Depan: Beasiswa dan Bedah Rumah
Salah satu program unggulan Baznas Tulungagung adalah Satu Keluarga Satu Sarjana (SKSS), yang memberikan beasiswa penuh kepada 80 mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Mereka berkuliah di berbagai perguruan tinggi seperti UIN Tulungagung, STAI Diponegoro, STAI Muhammadiyah, Universitas Tulungagung, dan Universitas Bhineka PGRI Tulungagung.
Selain pendidikan, Baznas juga menggenjot program bedah rumah bagi warga yang tinggal di hunian tidak layak. Setiap rumah yang direnovasi mendapatkan bantuan senilai Rp12,5 juta dari Baznas Tulungagung, ditambah dukungan Rp15 juta dari Baznas Provinsi dan Rp20 juta dari Baznas Pusat. “Kami ingin memastikan bahwa warga Tulungagung tidak lagi tinggal di tempat yang tidak layak huni,” tambah Abdul Wachid.
Tak hanya itu, Baznas juga membangun fasilitas sanitasi bagi warga yang belum memiliki jamban, memberikan santunan bulanan Rp300 ribu kepada lansia sebatang kara, serta menyalurkan bantuan modal usaha dan sembako bagi penyandang disabilitas, penderita HIV/AIDS, dan pasien TBC.
“Kami melakukan survei triwulanan untuk mengukur dampak dari setiap program. Banyak penerima manfaat yang akhirnya mampu meningkatkan taraf hidupnya, terutama di sektor usaha kecil,” jelas Abdul Wachid.
Tantangan Zakat dan Upaya Meningkatkan Kesadaran ASN
Meskipun program Baznas Tulungagung terus berkembang, tantangan terbesar yang dihadapi adalah minimnya kesadaran masyarakat dalam menyalurkan zakat melalui Baznas, terutama dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dengan jumlah ASN Tulungagung yang mencapai 10.500 orang, potensi zakat yang dapat dikumpulkan sebenarnya cukup besar. Namun, belum semua ASN secara aktif menyalurkan zakatnya melalui Baznas. Untuk mengatasi hal ini, Baznas rutin melakukan sosialisasi dan mengajak para ASN serta masyarakat luas untuk lebih berkontribusi dalam program sosial yang berkelanjutan.
Demi menjamin transparansi, Baznas Tulungagung melaporkan pemasukan dan penyaluran dana setiap tiga bulan sekali kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta para muzaki. Selain itu, keuangan lembaga ini juga diaudit oleh Inspektorat, Kantor Akuntan Publik, serta Irjen Kemenag Pusat.
Persiapan Ramadhan: Santunan untuk Pekerja Informal dan Gerakan Cinta Zakat
Dalam menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H, Baznas Tulungagung telah menyiapkan sejumlah program bantuan khusus. Salah satunya adalah santunan bagi pekerja informal, termasuk penjaga palang pintu kereta api tanpa palang resmi dan pengatur lalu lintas di persimpangan jalan. Mereka akan menerima paket sembako serta uang saku untuk membantu kebutuhan selama bulan puasa.
Baznas juga akan mengadakan Gerakan Cinta Zakat, dengan melibatkan ASN, Bupati, serta Forkopimda dalam menyalurkan zakat melalui Baznas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya zakat dalam membantu sesama. Selain itu, Baznas juga akan mendistribusikan zakat fitrah dan santunan bagi anak yatim ke seluruh desa di Kabupaten Tulungagung.
Ke depan, Baznas Tulungagung berkomitmen untuk terus bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Kami berharap program ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi warga Tulungagung yang membutuhkan,” pungkas Abdul Wachid. (*)
Tinggalkan Balasan