Mutu Pendidikan Kota Salatiga Tumbuh Seiring Peningkatan Religiusitas Masyarakatnya

Sekda Kota Salatiga Drs. Fakruroji memberikan kata sambutan saat membuka Sarasehan Pengembangan Kebijakan Manajemen Pelayanan Pendidikan di Ruang Kaloka, Gedung Setda Lantai 4, Selasa (26/03/2019). (Foto: Dok. Humas Pemkot Salatiga)

Salatiga, beritaglobal.net – Pemerintah daerah di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, salah satunya Pemerintah Kota Salatiga, akan terus mendukung penyelenggaraan manajemen pendidikan keagamaan di masyarakat. Hal ini penting untuk mempersiapkan generasi penerus yang  memahami ajaran agamanya dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat.

Untuk mencapai sasaran penerapan ajaran agama pada tumbuh kembang generasi penerus di Kota Salatiga, diselenggarakan Sarasehan Pengembangan Kebijakan Manajemen Pelayanan Pendidikan, dengan mendatangkan narasumber Kepala Bidang Pontren Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Dr. H. Nur Abadi, S.Ag., M.Pd., Ketua Dewan Pendidikan, Dr. Miftahuddin, M.Ag., dan dibuka oleh Sekda Kota Salatiga, Drs. Fakruroji, di Ruang Kaloka, Gedung Setda Lantai 4, Selasa (26/03/2019).

Saat memberikan sambutan pembukaan, Fakruroji menyampaikan, “Saya akan dorong terus penyelengaraan manajemen pendidikan keagamaan, dengan memberikan kebijakan dan fasilitas kegiatan. Seperti kegiatan fisik dengan memberikan bantuan yang bersifat stimulan melalui mekanisme hibah daerah dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan non fisik berupa berbagai lomba pentas seni yakni MTQ, FASI, PESPARAWI. Agar bisa memotivasi dan menfasilitasinya dengan baik,” ungkap Sekretaris Daerah Kota Salatiga, Drs. Fakruroji.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Kawal Penggunaan Dana Desa

Menurutnya apa yang diberikan dari masing – masing pemuka agama di lingkungan tempat tinggalnya harus bisa dilakukan dengan baik, karena kita sangat beragam dan majemuk. Dengan mengajak umat beragama untuk selalu hidup bersama dan saling menghargai.

“Persatuan dan kerukunan ini harus dijaga bersama. Terbukti di Salatiga sudah tiga kali dianugrahi sebagai kota toleran. Ini sebuah potret, bahwa kotanya ini damai dan tentrem,” bebernya.

Fakruroji menambahkan bahwa dengan kemajemukan dan rasa menghargai yang tinggi diharapkan kedepan bangsa ini termasuk Salatiga tetap menjadi bagian dan bangsa yang kuat. Sehingga kehawatiran terpecah belah tidak akan terjadi.

Baca Juga:  Diskusi Pekan Layanan Publik, Alvin Lee : "ASN memiliki tugas dan fungsi dalam melayani rakyat"

“Kebersamaan ini harus terjaga dengan baik, agak tidak mudah terpecah belah. Karena dengan adanya pendidikan keagamaan tersebut yang bisa menjawab pertanyaan yang ada,” tandasnya.

Kepala Bidang Pontren Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Dr. H. Nur Abadi, S.Ag., M.Pd., dalam paparannya mengatakan bahwa untuk mewujudkan lembaga keagamaan islam yang berkualitas, mandiri dan berdaya saing harus didukung dengan manajemen pelayanan pendidikan yang efisien dan efektif. Pembangunan budaya dan karakter bangsa juga menjadi modal penting.

“Lembaga keagamaan harus mempunyai daya saing yang kompetitif dengan diimbangi pembangunan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi dan industri,“ katanya.

Selain itu, Menurutnya peningkatan layanan manajemen pendidikan keagamaan yang berkualitas juga perlu ditingkatkan dengan didukung pemberdayaan pendidikan keagamaan, dan peningkatan tata kelola pendidikan keagamaan.

Baca Juga:  Kolaborasi Menuju Salatiga Mendunia: Penetapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih

Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan, Dr. Miftahuddin, M.Ag., mengurai mengenai peningkatan mutu pendidikan di kota Salatiga yang tumbuh dan berkembang seiring dengan pertumbuhan religius masyarakat kota Salatiga. Pemeritah kota diharapkan bisa selalu bersinergi dengan Kementrian Anak untuk melakukan dukungan terhadap berbagai fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

“Tidak kurang dari 30 pesantren, 15 Diniyyah dan 20 lembaga pendidikan keagamaan tumbuh di kota ini. Namun hal ini bukannya tanpa hambatan tentu masih ada beberapa kendala yang dihadapi, ini harus kita amati dan perbaiki,” jelasnya.

Miftahudin mengajak agar mutu pendidikan keagamaan harus bisa ditingkatkan untuk perbaikan mutu dari pendidikan tersebut. Kota Salatiga bisa kuat apabila sendi keagamaannya bisa dirangkai dalam keberagaman, kebersamaan dan saling menghargai.

“Menghargai antar agama itu sangat penting, dan didukung meningkatkan etos kerja, penguatan manajeman kelembagaan, dan penguatan sistem penjaminan mutu,” pungkasnya. (FMA/KHM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!