Buntut Viral Dugaan Penyimpangan Pemugaran Museum Pandanaran, Ini Penjelasan Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang

Papan Nama Museum Pandanaran Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang

Ungaran, beritaglobal.net – Menyikapi unggahan seorang warganet di media sosial facebook terkait dugaan penyimpangan anggaran renovasi Museum Pandanaran di Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Kepala Dinas Pendidikan Budaya Pemuda dan Olah Raga (Kadisdikbudpora) Kabupaten Semarang, meninjau langsung proses renovasi Museum Pandanaran, Kamis (01/02/2018).

Kadisdikbudpora Kabupaten Semarang, Drs. Muhamad Natsir menyampaikan bahwa pemugaran Museum Pandanaran masih dalam tahap pemeliharaan sampai dengan bulan Mei 2018.

“Proses ini (pemugaran) masih dalam tahap pemeliharaan sampai dengan bulan Mei 2018 oleh pihak kontraktor,” ujar Kadisdikbudpora Kabupaten Semarang.

Baca Juga:  Saloka Fest Music & Art 2023 "Kahitna pun merayakan Ulang Tahun ke 37 di Saloka Theme Park"

Saat ini pihaknya fokus pada pemeriksaan terhadap kualitas proyek dalam masa pemeliharaan dari speksifikasi bahan bangunan, volume bangunan dan kualitas bangunan Museum Pandanaran.

“Sebetulnya ini menjadi tugas kepala Dinas yang lama, tugas saya sekarang fokus pada pemeliharaan, bagaimana pemugaran Museum Pandanaran menjadi baik,” tutur M. Natsir.

Diakui oleh M. Natsir bahwa ada beberapa bagian dari bangunan Museum Pandanaran yang kualitasnya jelek dan harus diganti. Pihaknya telah memerintahkan kontraktor untuk mengganti dengan bahan bangunan yang sesuai spesifikasi yang menjadi tanggung jawab kontraktor.

“Ya memang setelah pengecekan ada beberapa bagian yang kurang bagus, karena dari keseluruhan bangunan kan tidak jelek semua, bagian yang jelek ya harus diganti, dan kontraktor juga harus bertanggung jawab,” ungkap M. Natsir lebih lanjut.

Baca Juga:  Pemerintah Kota Salatiga Monitor Pelaksanaan Pemilu 2024: Kunjungan Lapangan di TPS

Terkait proses lelang diinformasikan pula oleh M. Natsir dilaksanakan di ULP Kabupaten Semarang, sementara Disdikbudpora Kabupaten Semarang hanya melakukan perikatan kontrak dengan pemenang lelang.

Pihaknya juga meminta konsultan pengawas bekerja lebih baik lagi, agar tidak ada komplain atas pengerjaan sebuah proyek di bawah satuan kerja Disdikbudpora Kabupaten Semarang.

Sementara saat ditanyakan alasan mengapa Museum Pandanaran ditempatkan di wilayah Kecamatan Tuntang, M. Natsir memberikan kesempatan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Drs. Agus Wisnugroho, M.M., menjelaskannya.

Baca Juga:  FPMSI Gelar Diskusi Publik Pegiat Media Sosial, Kupas dan Tolak Propaganda Asing Dalam Berbagai Konflik di Papua
Drs. Agus Wisnugroho, M. M., saat memberi keterangan kepada awak media

Agus menjelaskan bahwa penetapan Museum Pandanaran adalah sebagai bentuk penghargaan atas jasa – jasa dan mengenang bahwa Ki Ageng Pandanaran adalah sebagai Bupati Semarang pertama.

“Pembangunan museum ini adalah untuk memberikan penghargaan dan mengenang jasa – jasa dan Ki Ageng Pandanaran sebagai bupati pertama di Semarang,” tutup Agus sebelum berpamitan untuk kembali ke kantor Disdikbudpora Kabupaten Semarang. (Agus S)

Berita sebelumnya:

http://www.beritaglobal.net/2018/01/museum-pandanaran-yang-menjadi-viral-di.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!