Sinergi Damai Satu Suro: 481 Personel TNI-Polri Amankan Tradisi Jawa di Madiun

Laporan: Ninis Indrawati

MADIUN | SUARAGLOBAL.COM — Menyambut malam Satu Suro, momen sakral dalam kalender Jawa yang sarat nilai spiritual dan budaya, jajaran Polres Madiun bersama TNI serta instansi terkait menggelar pengamanan terpadu demi menjaga ketertiban dan keamanan wilayah Kabupaten Madiun, (26/07/25).

Sebanyak 481 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal pelaksanaan berbagai aktivitas masyarakat, terutama di lokasi-lokasi yang selama ini dianggap rawan potensi gesekan. Kegiatan ini dilakukan sebagai antisipasi terhadap kemungkinan gangguan keamanan, khususnya dari aktivitas komunitas besar seperti perguruan pencak silat yang kerap mengadakan ritual atau arak-arakan dalam memperingati Satu Suro.

Baca Juga:  Kanwil Ditjenpas NTT Perkuat Pengelolaan Anggaran: Andri Lesmano Pimpin Diskusi Strategis

Kapolres Madiun AKBP Mohammad Zainur Rofik menegaskan bahwa pendekatan pengamanan kali ini mengedepankan strategi preemtif, preventif, dan humanis. Ia menilai bahwa tradisi Satu Suro merupakan bagian dari kekayaan budaya Jawa yang harus dijaga pelaksanaannya agar tetap bermartabat dan damai.

“Kami ingin memastikan seluruh rangkaian kegiatan berlangsung tertib. Tradisi Satu Suro adalah bagian dari warisan budaya yang harus kita jaga bersama, namun tentu harus dilaksanakan dengan tertib dan tidak mengganggu ketertiban umum,” ujar Kapolres.

Pengamanan difokuskan di beberapa titik strategis, antara lain lokasi-lokasi ziarah spiritual, posko-posko perguruan silat, jalur-jalur transportasi utama, serta kawasan yang dinilai memiliki potensi konflik horizontal. Tak hanya pengamanan statis, patroli gabungan secara berkala juga digelar sepanjang malam untuk memantau situasi dan merespons cepat jika terjadi hal-hal yang mencurigakan.

Baca Juga:  Solidaritas Pecah di Pacar Keling: empat RW Mundur, Stempel Diserahkan ke Kelurahan

Selain itu, posko pemantauan terpadu juga telah dibentuk. Polres Madiun secara aktif menjalin koordinasi dengan tokoh masyarakat, pimpinan perguruan silat, dan pemerintah daerah untuk menciptakan suasana kondusif. Imbauan juga disampaikan kepada masyarakat agar tidak melakukan konvoi kendaraan maupun kegiatan yang berpotensi menimbulkan kegaduhan di ruang publik.

“Kami harapkan peran aktif masyarakat dalam menjaga suasana tetap kondusif. Tradisi ini akan lebih bermakna jika dijalani dengan rasa saling menghargai antar sesama,” tegas Kapolres.

Baca Juga:  Polisi Tandai Jalan Berlubang di Sidoarjo, Operasi Keselamatan Semeru 2025 Kedepankan Edukasi dan Humanisme

Sinergi antara TNI-Polri, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan warga menjadi kunci keberhasilan dalam pengamanan malam Satu Suro tahun ini. Selain sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi leluhur, pengamanan ini juga menjadi wujud komitmen aparat keamanan dalam menciptakan ruang budaya yang aman dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dengan langkah antisipatif dan kolaboratif ini, peringatan Satu Suro di Madiun diharapkan menjadi contoh pelaksanaan tradisi lokal yang tertib, damai, dan penuh makna spiritual, tanpa mengurangi esensi budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!