“MPLS Ramah” Dindik Jatim 2025: Lawan Judi Online, Pinjol, dan Perundungan Demi Sekolah Aman dan Inklusif

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) 2025 di Jawa Timur dibuka secara serentak pada Senin, 15 Juli 2025, dengan gebrakan besar bertajuk “MPLS Ramah”. Kegiatan yang digagas oleh Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) ini menyasar siswa baru jenjang SMA, SMK, dan SLB di seluruh provinsi, dengan misi membangun pendidikan yang inklusif, aman, dan bebas dari pengaruh negatif seperti judi online, pinjaman online ilegal, serta perundungan.

Acara pembukaan dipusatkan di SMA Negeri 1 Hang Tuah Surabaya dan diikuti secara daring dan luring oleh lebih dari 530 ribu siswa baru se-Jatim. Di tengah semangat kebersamaan, para siswa, guru, dan pimpinan sekolah menandatangani komitmen bersama untuk mewujudkan lingkungan pendidikan yang sehat dan mendidik.

Fokus Edukasi Digital dan Pencegahan Kekerasan

Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menjelaskan bahwa MPLS Ramah tahun ini adalah implementasi nyata dari instruksi Kemendikbudristek untuk menghapus kekerasan dan ancaman digital dari dunia pendidikan.

“Gawai dan teknologi bukanlah musuh. Tapi, siswa harus dibekali kemampuan memilah informasi. Jangan sampai mereka terjebak judi online, pinjol ilegal, atau praktik yang merusak masa depan,” tegas Aries.

Selain edukasi digital, MPLS Ramah juga menjadi langkah preventif terhadap perundungan yang kerap terjadi di awal tahun ajaran. Untuk itu, Dindik Jatim menerapkan aturan wajib bagi guru untuk terlibat langsung dalam kegiatan MPLS—tidak hanya sekadar mengawasi dari ruang guru, tapi benar-benar mendampingi.

“Ini bukan zamannya MPLS jadi ajang senioritas. Kehadiran guru mutlak dibutuhkan sebagai bentuk pengawasan nyata,” imbuhnya.

Inovasi: Senam Massal dan Program School Food Care

Tahun ini, Dindik Jatim menambahkan dua program inovatif dalam MPLS Ramah:

1. Senam Anak Indonesia Hebat: Dilakukan secara serentak oleh ratusan ribu siswa sebagai kegiatan pembuka harian untuk menjaga kesehatan dan semangat belajar. Kegiatan ini sukses mencetak Rekor MURI sebagai senam serentak dengan peserta terbanyak.

2. Program School Food Care: Program ketahanan pangan sekolah yang menggabungkan edukasi gizi, karakter, dan praktik pertanian sederhana. Program ini diharapkan bisa membentuk pola hidup sehat dan tangguh sejak dini, dengan pendekatan kontekstual di lingkungan sekolah.

Ribuan Beasiswa dan Dukungan untuk Siswa Kurang Mampu

Selain edukasi, Dindik Jatim menunjukkan kepedulian nyata terhadap siswa kurang mampu melalui berbagai program bantuan. Tercatat:

72.841 siswa menerima beasiswa dari hasil kolaborasi dengan sekolah swasta.

73.087 siswa mendapatkan bantuan seragam.

54.711 siswa menerima santunan dan pendampingan melalui program Orang Tua Asuh oleh guru dan tenaga kependidikan.

Program ini juga masuk dalam pencapaian Rekor MURI kedua, yaitu pemberian beasiswa terbanyak dalam satu momentum MPLS.

“Pendidikan inklusif hanya bisa tercapai jika seluruh elemen bergerak. Lewat gotong royong, kita buktikan bahwa anak-anak dari latar belakang apa pun bisa belajar dengan bahagia dan aman,” ujar Aries.

Menuju Transformasi Pendidikan yang Aman dan Bermartabat

Dengan semangat edukatif, partisipatif, dan inovatif, MPLS Ramah 2025 hadir bukan hanya sebagai pengenalan lingkungan sekolah, tetapi sebagai gerakan perubahan di dunia pendidikan Jawa Timur. Komitmen untuk melawan kekerasan, ketergantungan digital negatif, serta praktik diskriminatif kini diperkuat dengan aksi konkret yang melibatkan semua pihak dari guru, siswa, orang tua, hingga pengambil kebijakan.

Harapannya, MPLS Ramah tak hanya menjadi kenangan manis bagi siswa baru, tetapi juga fondasi kuat menuju sekolah yang aman, sehat, cerdas, dan penuh integritas di seluruh Jawa Timur. (*)