Residivis Berkedok \”Ustaz Sakti\” Kembali Ditangkap: Penipuan Bermodus Ritual Gaib Berakhir di Tangan Polisi

Laporan: Yuanta

JAKARTA | SUARAGLOBAL.COM  – Seorang residivis bernama Erick Donovan alias Aby (56) kembali berurusan dengan hukum setelah aksinya yang memanfaatkan kedok \”ustaz sakti\” terbongkar. Bersama lima anggota komplotannya, Erick berhasil menipu sejumlah korban, terutama perempuan, dengan dalih ritual penghilang \”kesialan\” dan kemampuan meramal.

Baca Juga:  Restrukturisasi Strategis: Komandan Brigif 2 Marinir Hadiri Upacara Likuidasi Kodim dan Validasi Organisasi Kodam V Brawijaya

Dalam operasinya, Erick menggunakan trik-trik absurd untuk meyakinkan korban akan \”kesaktiannya.\” Salah satu aksinya adalah mengeluarkan jarum dari mulut, seolah-olah berasal dari tubuh korban, serta menggunakan batu dan kerikil yang diklaim \”ajaib\” untuk memanipulasi mereka. Modus ini bertujuan untuk menciptakan kepercayaan penuh pada \”kekuatan gaibnya.\”

Baca Juga:  Pemprov Jatim Gelar Peringatan Nuzulul Quran 1446 H: Rhoma Irama Berdakwah, 15 Wajib Pajak Beruntung Raih Umroh

Salah satu korban Erick, seorang perempuan berinisial EV, melaporkan bahwa ia diminta menitipkan motornya kepada pelaku. Motor tersebut kemudian dibawa kabur oleh Erick dan komplotannya. Tidak hanya EV, sindikat ini diketahui telah menjalankan aksinya di delapan lokasi berbeda di wilayah Jakarta dan sekitarnya selama dua bulan terakhir.

Baca Juga:  Deklarasi Dukung RHS-AZI: REI Sumut, REI Simalungun, dan Kadin Simalungun Kompak Pilih Pemimpin Muda di Pilkada 2024

Polisi berhasil melacak dan menangkap Erick bersama lima rekannya di sebuah rumah di Koja, Jakarta Utara, pada 17 November 2024. Dalam pengungkapan ini, polisi mengidentifikasi peran masing-masing anggota sindikat: tiga pelaku sebagai eksekutor yang mendekati korban dan tiga lainnya bertugas memantau situasi.

Baca Juga:  Laba Naik, Anggota Sejahtera! RAT Primkoppol Polres Salatiga Beri Bukti, Bukan Janji

AKBP Rovan Richard Mahenu dari Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa sindikat ini memilih mencuri kendaraan bermotor dibandingkan ponsel karena pengalaman buruk mereka sebelumnya. “Mereka pernah terlacak saat mencuri iPhone, sehingga beralih ke kendaraan yang lebih sulit dilacak secara teknologi,” jelasnya.

Baca Juga:  Polres Salatiga Resmikan Kantor Baru Satresnarkoba: Semangat Baru untuk Perangi Narkoba

Erick dan komplotannya kini harus menghadapi proses hukum atas berbagai tuduhan, termasuk penipuan dan pencurian. Polisi juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap modus penipuan berkedok agama atau ilmu gaib. \”Jangan mudah percaya dengan klaim-klaim sakti, apalagi yang meminta barang berharga sebagai imbalan,\” tambah AKBP Rovan.

Baca Juga:  Patroli Perintis Presisi Polres Pelabuhan Tanjung Perak Bubarkan Gengster

Kasus ini menjadi pengingat bahwa kewaspadaan dan skeptisisme sangat penting dalam menghadapi berbagai bentuk penipuan. Kepercayaan yang diberikan tanpa dasar dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Masyarakat diimbau untuk melaporkan segala aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib demi mencegah korban selanjutnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!