Berniat Ambil Pintur, Seorang Nelayan Tewas Tergulung Ombak Pantai Nusa Manuk

Proses pencarian dan evakuasi korban di Pantai Nusa Manuk, Nusakambangan, Cilacap, oleh tim Basarnas Pos SAR Cilacap, Sabtu (20/10/2018). (Foto: Dok. Basarnas Pos SAR Cilacap)

Cilacap, Beritaglobal.net – Seorang nelayan pencari udang lobster hilang diterjang ombak saat sedang mengambil Pintur (perangkap lobster), bersama rekannya pada kamis (17/10/2018) tengah malam lalu, tepatnya sekira pukul 23.30 WIB, di pantai Nusa Manuk Nusakambangan, Cilacap.

Disampaikan oleh Mulwahyono selaku Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap kepada beritaglobal.net, Sabtu (20/10/2018) malam, “Basarnas Pos SAR Cilacap yang menerima informasi hilangnya nelayan atas nama Juhaedi (43), pada Jumat malam lalu, langsung mempersiapkan satu tim lengkap dengan rescue boat untuk diberangkatkan melakukan pencarian bersama dengan tim SAR Gabungan,” kata Mulwahyono.

Baca Juga:  Akibat Dusta Pencuri di Sebuah Mushola
Tim SAR Gabungan saat mengantarkan jenazah korban ke rumah duka di Mangun Jaya Motehan RT 03 RW 07, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap.

Selanjutnya, Mul (sapaan akrab Mulwahyono), menceritakan proses pencarian dan evakuasi korban, yang akhirnya setelah dilakukan pencarian dari Sabtu (20/10/2018) pagi, tubuh korban berhasil ditemukan tim SAR Gabungan pada Sabtu siang, sekira pukul 12.00 WIB.

Baca Juga:  Banjir Melanda Karanganyar, Kodim 0716/Demak Turun Tangan Bantu Evakuasi

“Juhaedi kami temukan mengapung di lautan sekitar 2 km tak jauh dari bibir pantai Nusa Manuk dalam keadaan meninggal dunia dan langsung kami bawa ke rumah duka,” ungkap Mulwahyono kepada beritaglobal.net.

Korban diketahui merupakan warga Mangun Jaya Motehan RT 03 RW 07, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap. Korban sudah biasa memasang pintur pada pagi atau siang hari di karang – karang yang ada di pinggir pantai Nusa Manuk, Nusakambangan pada saat laut pasang dan mengambil pintur tersebut pada tengah malam disaat laut surut.

Baca Juga:  Kemarau Panjang Warga Eromoko Harus Membeli Air Dengan Harga 130 Ribu Pertangki

Mul, selanjutnya menambahkan keterangannya terkait dugaan awal mula korban tergulung ombak, dari keterangan rekan korban pada saat malam peristiwa tenggelamnya korban, yang bersama – sama hendak mengambil pintur.

“Diduga korban terhempas ombak saat mengambil pintur, karena pada saat kejadian ombak pantai selatan mencapai kurang lebih 4 meter berdasarkan kesaksian rekan korban,” tutup Mul. (Fera Marita/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini