Ribuan Peserta Dari Unsur TNI, Polri, Pelajar dan Pramuka Dalam Acara Pemecahan Rekor Tari Gemu Famire di Lapangan Panglima Besar Jenderal Sudirman Ambarawa
Ungaran, beritaglobal.net – Pemecahan rekor Muri Tari Gemu
Famire secara serentak di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati HUT TNI
ke 73 dan HUT Kodam lV/Dip ke 68 Tahun 2018, berlangsung pada hari Selasa
(04/09/2018). Bertempat di Lapangan Panglima Besar Jenderal Sudirman, Jalan
Pemuda Ambarawa, Kabupaten Semarang,
kegiatan pemecahan Rekor Muri Tari Gemu Famire secara serentak di seluruh
Indonesia dalam rangka memperingati HUT TNI ke 73 dan HUT Kodam lV/Diponegoro
ke 68 tahun 2018, diikuti oleh ribuan personel TNI/Polri, dan pelajar, di
wilayah Korem 073/Makutarama.
Famire secara serentak di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati HUT TNI
ke 73 dan HUT Kodam lV/Dip ke 68 Tahun 2018, berlangsung pada hari Selasa
(04/09/2018). Bertempat di Lapangan Panglima Besar Jenderal Sudirman, Jalan
Pemuda Ambarawa, Kabupaten Semarang,
kegiatan pemecahan Rekor Muri Tari Gemu Famire secara serentak di seluruh
Indonesia dalam rangka memperingati HUT TNI ke 73 dan HUT Kodam lV/Diponegoro
ke 68 tahun 2018, diikuti oleh ribuan personel TNI/Polri, dan pelajar, di
wilayah Korem 073/Makutarama.
Disampaikan oleh penerangan Kodim 0714/Salatiga, Serma W
Yudha kepada beritaglobal.net, Selasa (04/09/2019), bahwa dalam dalam kegiatan
pemecahan rekor muri tersebut hadir Kasrem 073/Mkt Letkol Inf Hari Santoso,
seluruh Dandim Jajaran Korem 073/Mkt, para Kasi Korem 073/Mkt, Dan Sat Dis Jan
wil Rem 073/Mkt, Kapolres Semarang AKBP Agus Nugroho.
Yudha kepada beritaglobal.net, Selasa (04/09/2019), bahwa dalam dalam kegiatan
pemecahan rekor muri tersebut hadir Kasrem 073/Mkt Letkol Inf Hari Santoso,
seluruh Dandim Jajaran Korem 073/Mkt, para Kasi Korem 073/Mkt, Dan Sat Dis Jan
wil Rem 073/Mkt, Kapolres Semarang AKBP Agus Nugroho.
“Acara Tari Gemu Famire ini di laksanakan serentak di
seluruh Kodam se Indonesia untuk memecahkan rekor muri dan dalam rangka
memperingati HUT TNI ke 73 dan HUT Kodam IV/Diponegoro ke 68 tahun 2018, dengan
diikuti oleh ribuan peserta dari unsur TNI, Polri, dan Pelajar di wilayah Korem
073/Makutarama,” ungkap Serma W. Yudha.
seluruh Kodam se Indonesia untuk memecahkan rekor muri dan dalam rangka
memperingati HUT TNI ke 73 dan HUT Kodam IV/Diponegoro ke 68 tahun 2018, dengan
diikuti oleh ribuan peserta dari unsur TNI, Polri, dan Pelajar di wilayah Korem
073/Makutarama,” ungkap Serma W. Yudha.
Disampaikan lebih lanjut oleh Serma Yudha, dalam sambutan tertulis
Pangdam IV/Diponegoro yang di bacakan oleh Kasrem 073/Makutarama bahwa, “Pemecahan
rekor Muri Tari Gemu Famire hari ini dilaksanakan secara serentak di seluruh
Kotama TNI baik TNI AD, TNI AL maupun TNI AU yang berada di seluruh Indonesia
dengan total jumlah peserta sebanyak 305.000 orang. Adapun jumlah peserta Tari
Gemu Famire yang ikut berpartisipasi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta sebanyak total 24.000 orang, dengan perincian wilayah Garnisun
Semarang 8.000 orang, wilayah Korem
071/WK 3.500 orang, Korem 072/PMK 6.000 orang, wilayah Korem 074/WRT 3.500
orang, Korem 073/MKT 3.000 orang dan dari unsur TNI AD, TNI AL, TNI AU, Polri,
PNS TNI, Dharma Pertiwi, FKPPI, PPM serta Pelajar/Pramuka,” ungkap Serma Yudha
menyampaikan pembukaan sambutan tertulis Pangdam IV/Diponegoro yang dibacakan oleh
Kasrem 073/Mkt Letkol Inf Hari Santoso.
Pangdam IV/Diponegoro yang di bacakan oleh Kasrem 073/Makutarama bahwa, “Pemecahan
rekor Muri Tari Gemu Famire hari ini dilaksanakan secara serentak di seluruh
Kotama TNI baik TNI AD, TNI AL maupun TNI AU yang berada di seluruh Indonesia
dengan total jumlah peserta sebanyak 305.000 orang. Adapun jumlah peserta Tari
Gemu Famire yang ikut berpartisipasi di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta sebanyak total 24.000 orang, dengan perincian wilayah Garnisun
Semarang 8.000 orang, wilayah Korem
071/WK 3.500 orang, Korem 072/PMK 6.000 orang, wilayah Korem 074/WRT 3.500
orang, Korem 073/MKT 3.000 orang dan dari unsur TNI AD, TNI AL, TNI AU, Polri,
PNS TNI, Dharma Pertiwi, FKPPI, PPM serta Pelajar/Pramuka,” ungkap Serma Yudha
menyampaikan pembukaan sambutan tertulis Pangdam IV/Diponegoro yang dibacakan oleh
Kasrem 073/Mkt Letkol Inf Hari Santoso.
Disampaikan lebih lanjut oleh Serma Yudha dalam sambutan
tertulis Pangdam IV/Diponegoro yang dibacakan oleh Kasrem 073/Makutarama, “Saya
berharap semoga kegiatan yang sangat bermanfaat ini dapat menggugah dan
membangkitkan semangat seluruh komponen masyarakat Indonesia untuk mencintai
dan melestarikan budaya asli Indonesia, dan perlu saya sampaikan bahwa Lagu
Gemu Famire merupakan salah satu lagu daerah Indonesia yang berasal dari daerah
Maumere, Nusa Tenggara Timur, dan lagu ini diciptakan oleh Frans Comelis Dian
Bunda atau yang lebih akrab disapa Nyong Franco, seorang seniman asli asal
Sikka Maumere, Tarian Gemu Famire yang sederhana,merepresentasikan kesederhanaan
dan kebahagiaan yang bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,siapapun dan
dari suku manapun. Tarian ini sudah
sangat dikenal dan familiar, tidak saja di kalangan masyarakat NTT tetapi sudah
memasyarakat di seluruh Indonesia, hasil karya kearifan lokal ini, telah
menjadi suatu kebanggaan dan ikon yang perlu untuk dijaga serta dilestarikan
eksistensinya,” imbuh Serma Yudha kepada beritaglobal.net.
tertulis Pangdam IV/Diponegoro yang dibacakan oleh Kasrem 073/Makutarama, “Saya
berharap semoga kegiatan yang sangat bermanfaat ini dapat menggugah dan
membangkitkan semangat seluruh komponen masyarakat Indonesia untuk mencintai
dan melestarikan budaya asli Indonesia, dan perlu saya sampaikan bahwa Lagu
Gemu Famire merupakan salah satu lagu daerah Indonesia yang berasal dari daerah
Maumere, Nusa Tenggara Timur, dan lagu ini diciptakan oleh Frans Comelis Dian
Bunda atau yang lebih akrab disapa Nyong Franco, seorang seniman asli asal
Sikka Maumere, Tarian Gemu Famire yang sederhana,merepresentasikan kesederhanaan
dan kebahagiaan yang bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,siapapun dan
dari suku manapun. Tarian ini sudah
sangat dikenal dan familiar, tidak saja di kalangan masyarakat NTT tetapi sudah
memasyarakat di seluruh Indonesia, hasil karya kearifan lokal ini, telah
menjadi suatu kebanggaan dan ikon yang perlu untuk dijaga serta dilestarikan
eksistensinya,” imbuh Serma Yudha kepada beritaglobal.net.
Salah Satu Pengejawantahan Kemanunggalan TNI Dengan Rakyat
Dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kasrem
073/Mkt, Pangdam IV/Diponegoro menjelaskan bahwa, “Tarian dan lagu Gemu Famire merupakan
bagian pengejawantahan nilai – nilai Pancasila yang sesungguhnya dimana setiap
apapun yang dihasilkan oleh bangsa ini adalah milk bangsa yang bisa dinikmati
secara dan kesatuan yang melekat dan menjadi langkah kita dalam merjalan
kehidupan berbangsa dan bernegara bersama dan adapun maksud diselenggarakannya
kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan
yang di ejewantahkan sebagai kemanunggalan TNI dengan rakyat, menggugah
semangat perjuangan dalam mengisi pembangunan yang sekaligus untuk
mengembangkan dan melestarikan kearifan budaya lokal. Karena Budaya bagi suatu
bangsa adalah merupakan suatu identitas, ciri khas dan simbol kebanggaan
sekaligus sebagai bentuk karakter suatu bangsa,” dalam isi sambutan Pangdam
IV/Diponegoro yang dibacakan oleh Kasrem 073/Mkt sebelum acara senam bersama
dan tari Gemu Famire.
073/Mkt, Pangdam IV/Diponegoro menjelaskan bahwa, “Tarian dan lagu Gemu Famire merupakan
bagian pengejawantahan nilai – nilai Pancasila yang sesungguhnya dimana setiap
apapun yang dihasilkan oleh bangsa ini adalah milk bangsa yang bisa dinikmati
secara dan kesatuan yang melekat dan menjadi langkah kita dalam merjalan
kehidupan berbangsa dan bernegara bersama dan adapun maksud diselenggarakannya
kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan
yang di ejewantahkan sebagai kemanunggalan TNI dengan rakyat, menggugah
semangat perjuangan dalam mengisi pembangunan yang sekaligus untuk
mengembangkan dan melestarikan kearifan budaya lokal. Karena Budaya bagi suatu
bangsa adalah merupakan suatu identitas, ciri khas dan simbol kebanggaan
sekaligus sebagai bentuk karakter suatu bangsa,” dalam isi sambutan Pangdam
IV/Diponegoro yang dibacakan oleh Kasrem 073/Mkt sebelum acara senam bersama
dan tari Gemu Famire.
Peran Budaya Dalam Membangun Bangsa
Dalam penjelasan terkait peran budaya terhadap pembangunan
bangsa, Pangdam IV/Diponegoro menyampaikan, “Peran budaya dalam membangun
bangsa sangat mendasar karena menyangkut nilai – nilai dasar yang melekat dan
melandasi sebuah tatanan kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Budaya dapat menjadi benteng sekaligus senjata untuk melawan
gempuran/intervensi pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan kearifan
budaya bangsa Indonesia. Seni budaya lokal harus tetap kita jaga kelestariannya,
di tengah gencarnya upaya dari negara lain yang saat ini selalu berusaha agar
budaya-budaya asli bangsa kita semakin luntur di negerinya sendiri,namun
berupaya dimasukkan menjadi budaya asli mereka,” dalam penutup sambutan
tertulis Pangdam IV/Diponegoro yang dibacakan oleh Kasrem 073/Mkt Letkol Inf
Hari Santoso, melalui Penerangan Kodim 0714/Salatiga Serma W. Yudha kepada
beritaglobal.net. (Choerul/YDH)
bangsa, Pangdam IV/Diponegoro menyampaikan, “Peran budaya dalam membangun
bangsa sangat mendasar karena menyangkut nilai – nilai dasar yang melekat dan
melandasi sebuah tatanan kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Budaya dapat menjadi benteng sekaligus senjata untuk melawan
gempuran/intervensi pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan kearifan
budaya bangsa Indonesia. Seni budaya lokal harus tetap kita jaga kelestariannya,
di tengah gencarnya upaya dari negara lain yang saat ini selalu berusaha agar
budaya-budaya asli bangsa kita semakin luntur di negerinya sendiri,namun
berupaya dimasukkan menjadi budaya asli mereka,” dalam penutup sambutan
tertulis Pangdam IV/Diponegoro yang dibacakan oleh Kasrem 073/Mkt Letkol Inf
Hari Santoso, melalui Penerangan Kodim 0714/Salatiga Serma W. Yudha kepada
beritaglobal.net. (Choerul/YDH)
Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tinggalkan Balasan