Polresta Sidoarjo Gelar Program Edukasi di Sekolah, Tekan Angka Kekerasan dan Bullying di Kalangan Pelajar
Laporan: Ninis Indrawati
SIDOARJO | SUARAGLOBAL.COM – Dalam upaya menekan angka kekerasan dan bullying di kalangan pelajar, Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Sidoarjo melaksanakan program edukasi di berbagai sekolah. Kegiatan terbaru yang diadakan di SMK Yapalis, Krian, Sidoarjo, berhasil menarik partisipasi dari 150 siswa kelas VIII.
Pada sosialisasi ini, Iptu Utun Utami, Kanit PPA Satreskrim Polresta Sidoarjo, memberikan penjelasan komprehensif mengenai bahaya bullying, dampak buruk dari paparan konten pornografi, serta ancaman yang ditimbulkan dari penyebaran informasi palsu atau hoaks. Dalam kesempatan tersebut, Iptu Utun menegaskan bahwa berbagai bentuk perilaku ini dapat menyebabkan masalah serius baik bagi korban maupun pelaku, termasuk konsekuensi hukum yang bisa merusak masa depan siswa.
“Maraknya kasus kekerasan di lingkungan sekolah seringkali dipicu oleh penggunaan media sosial yang tidak bijak. Melalui sosialisasi ini, kami ingin mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab dan berhati-hati dalam aktivitas online mereka,” ujar Iptu Utun Utami di hadapan para siswa.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya menyelesaikan konflik dengan cara damai dan melibatkan guru, bukan melalui kekerasan atau tindakan bullying. Iptu Utun mengingatkan bahwa tindakan bullying yang dilakukan oleh pelajar dapat berujung pada sanksi hukum yang serius, sehingga penting bagi siswa untuk memahami risiko dari tindakan tersebut.
Program “Police Goes to School” ini bukan hanya bertujuan untuk memberikan edukasi hukum kepada para siswa, tetapi juga sebagai upaya untuk mendekatkan institusi kepolisian kepada kalangan pelajar. Dengan adanya pendekatan yang edukatif ini, Polresta Sidoarjo berharap dapat memberikan pembinaan yang efektif bagi siswa agar terhindar dari tindak pelanggaran hukum yang bisa merusak masa depan mereka.
“Kami berharap, melalui upaya preventif seperti ini, siswa dapat lebih memahami risiko dan tanggung jawab mereka, serta terhindar dari kasus-kasus yang merugikan diri sendiri,” ungkap Iptu Utun dalam penutupan acara sosialisasi tersebut.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari para guru dan siswa. Menurut para guru, edukasi seperti ini sangat penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa. Di sisi lain, para siswa juga merasa lebih terbuka dan teredukasi mengenai konsekuensi hukum yang mungkin mereka hadapi jika terlibat dalam kasus bullying atau pelanggaran lainnya. (*)
Tinggalkan Balasan