Wisata Edufish Tambak Wedi: Perpaduan Edukasi, Ekowisata, dan Keberlanjutan Lingkungan di Surabaya Timur
Laporan: Ninis Indrawati
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Wisata edukatif berbasis lingkungan semakin mendapat perhatian di Indonesia, salah satunya adalah Wisata Edufish yang berlokasi di Tambak Wedi, Surabaya Timur, (18/02/25). Inisiatif ini tidak hanya menawarkan pengalaman rekreasi, tetapi juga memberikan edukasi mengenai ekosistem perairan dan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan.
Acara peresmian wisata ini dihadiri oleh beberapa pejabat penting, termasuk Lurah Kalijudan, Lurah Krembangan Selatan, dan Lurah Kejawan Putih. Mereka berpartisipasi dalam eksplorasi wisata bersama masyarakat dan wisatawan untuk melihat langsung bagaimana masyarakat Tambak Wedi mengelola perikanan secara berkelanjutan serta menerapkan praktik konservasi ekosistem laut.
Edukasi Melalui Pengalaman Nyata
Wisata Edufish dirancang untuk memberikan wawasan praktis kepada pengunjung tentang dunia kelautan dan perikanan. Salah satu aktivitas utama adalah melihat langsung bagaimana nelayan menangkap kepiting dan ikan dengan metode ramah lingkungan. Para pengunjung juga mendapatkan pemahaman tentang dampak limbah terhadap ekosistem perairan dan langkah-langkah konkret dalam menguranginya.
Lurah Kalijudan, yang turut hadir dalam acara ini, menekankan pentingnya edukasi berbasis pengalaman langsung. “Edufish bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga media pembelajaran yang mengajarkan masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem laut. Dengan kesadaran ini, kita tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir,” ujarnya.
Dampak Ekonomi yang Positif
Selain sebagai sarana edukasi, Wisata Edufish juga berdampak signifikan terhadap ekonomi lokal. Kehadiran wisatawan ke Tambak Wedi membuka peluang bagi masyarakat setempat untuk terlibat dalam berbagai sektor, seperti pemandu wisata, penyedia jasa transportasi, hingga pedagang kuliner khas daerah.
Lurah Tambak Wedi, Mat Lillah, menyatakan bahwa program ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. “Wisata Edufish ini menunjukkan bahwa pariwisata bisa dikembangkan secara berkelanjutan, di mana manfaat ekonominya tetap berpihak pada masyarakat, tetapi tanpa merusak ekosistem yang ada,” jelasnya.
Salah satu warga yang kini menjadi pemandu wisata, Suryono, mengungkapkan bahwa program ini membawa dampak positif bagi dirinya dan banyak warga lainnya. “Dulu kami hanya mengandalkan hasil tangkapan laut, tetapi sekarang kami juga bisa mendapat penghasilan tambahan dengan menjadi pemandu wisata dan menjual hasil laut langsung kepada pengunjung,” katanya.
Harapan dan Masa Depan Wisata Edufish
Dengan dukungan pemerintah dan antusiasme masyarakat, Wisata Edufish diharapkan terus berkembang dan menjadi ikon wisata edukatif di Surabaya. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan wisatawan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dapat menjadi contoh nyata bahwa pariwisata tidak harus merusak alam, tetapi justru bisa menjadi bagian dari upaya konservasi.
Di akhir kegiatan, para pejabat dan pengunjung diajak untuk melihat langsung hasil tangkapan kepiting yang diperoleh oleh nelayan setempat. Simbol ini menggambarkan keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana dan upaya pelestarian lingkungan untuk masa depan.
Dengan konsep edukasi, pelestarian, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, Wisata Edufish Tambak Wedi membuktikan bahwa pariwisata berkelanjutan bukan sekadar teori, tetapi bisa diwujudkan dengan kerja sama yang baik. Diharapkan, inisiatif serupa dapat dikembangkan di berbagai daerah lain di Indonesia, menjadikan wisata sebagai sarana edukasi dan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. (*)
Tinggalkan Balasan