Banjir Luapan Sungai Lamong Rendam Lima Desa di Gresik, 130 Rumah Terendam dan Sawah Gagal Panen

Laporan: Ninis Indrawati

GRESIK | SUARAGLOBAL.COM – Banjir akibat luapan Sungai Lamong kembali menerjang wilayah Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, pada Rabu siang (25/02/25). Genangan air merendam lima desa, dengan ketinggian mencapai 60 cm di beberapa titik. Peristiwa ini dipicu oleh tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan debit air sungai meningkat dan meluap ke pemukiman warga serta lahan pertanian.

Pemerintah Kabupaten Gresik bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) turun langsung ke lokasi terdampak untuk meninjau kondisi warga serta kesiapan posko darurat. Rombongan yang hadir antara lain Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif; Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu, S.I.K., M.Si.; Camat Benjeng, Nurul Fuad, S.Sos., MM; Kapolsek Benjeng, AKP Alimin Tunggal; perwakilan Danramil Benjeng, Peltu Imam Akhwan; serta Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Benjeng, Nanang.

Baca Juga:  Motif Kasus Pembunuhan di Kawasan Wisata Umbul Senjoyo Terungkap, Begini Jelasnya?

Dalam kunjungannya, Forkopimda meninjau Desa Kedung Rukem, yang menjadi wilayah terdampak terparah. Sebanyak 170 Kepala Keluarga (KK) dan 130 rumah terendam, dengan ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 60 cm. Pemerintah daerah telah menyiapkan Balai Desa Kedung Rukem sebagai lokasi pengungsian jika situasi memburuk.

Lima Desa Terdampak dan Kondisinya:

1. Desa Lundo – Air berangsur surut dengan genangan 5–20 cm. Sebanyak 10 KK terdampak, dan 55 hektare sawah tergenang.

2. Desa Sedapur Klagen – Debit air meningkat hingga 10–50 cm, dengan 30 KK terdampak dan 65 hektare sawah terendam.

Baca Juga:  Berbagi Berkah Ramadan: Satsamapta Polres Pelabuhan Tanjung Perak Bagikan Takjil Gratis dengan Iringan Musik

3. Desa Deliksumber – Genangan mencapai 10–50 cm, 45 KK terdampak, dan 60 hektare sawah tergenang.

4. Desa Kedung Rukem – Terdampak paling parah, dengan ketinggian air hingga 60 cm. Sebanyak 170 KK dan 130 rumah terdampak, serta 45 hektare sawah terendam.

5. Desa Munggugianti – Air menggenang hingga 30 cm, 10 KK terdampak, dan 35 hektare sawah terendam.

Meski tidak ada laporan korban jiwa, warga mengalami kerugian materiil, terutama petani yang sawahnya terendam dan terancam gagal panen. Jalan-jalan desa juga tergenang, meski aktivitas masyarakat masih berjalan normal.

Baca Juga:  Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-J MINUSCA Pulang dengan Prestasi Gemilang, Kasum TNI Pimpin Upacara Penyambutan

Pemerintah Siapkan Bantuan dan Himbauan Waspada

Dalam kunjungannya, Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, menegaskan bahwa pemerintah siap memberikan bantuan dan memastikan penanganan berjalan cepat.

“Kami bersama Forkopimda hadir untuk memastikan warga mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Kami mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan segera mengungsi jika debit air kembali meningkat,” ujarnya.

Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur melalui Tagana telah mendirikan dapur umum di Balai Desa Kedung Rukem untuk memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak.

Pemerintah daerah, bersama TNI, Polri, dan relawan, akan terus memantau kondisi di lapangan dan mengambil langkah lebih lanjut jika situasi memburuk.

Perkembangan situasi akan terus diperbarui sesuai kondisi di lapangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!