Simulasi Darurat SKTT Suramadu: PLN dan Pemkab Bangkalan Satukan Langkah Menuju Kemandirian Energi Madura
Laporan: Ninis Indrawati
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Dalam upaya menjaga keamanan pasokan listrik yang vital bagi Pulau Madura, PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali (UIT JBM) menggelar simulasi tanggap darurat kebakaran Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 KV di Jembatan Suramadu, Kamis (19/6/25). Kegiatan simulasi ini merupakan yang pertama kali dilakukan khusus untuk skenario kebakaran kabel SKTT di wilayah strategis tersebut.
Kegiatan simulasi berlangsung di Kantor GIS PLN Surabaya dan melibatkan berbagai unsur, mulai dari tim tanggap darurat PLN, aparat TNI dan Polri, hingga pemerintah daerah. Hadir langsung dalam acara ini Wakil Bupati Bangkalan, Moh. Fauzan Ja’far, yang memberi dukungan penuh terhadap kegiatan strategis ini demi menjaga keandalan listrik di Pulau Madura.
Suramadu: Nadi Listrik Menuju Madura
SKTT 150 KV yang melintang di bawah Jembatan Suramadu merupakan satu-satunya jalur utama penyaluran listrik dari Pulau Jawa ke Pulau Madura. Jalur ini dikategorikan sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas) mengingat peran krusialnya dalam menyuplai kebutuhan listrik jutaan warga Madura. Jika terjadi gangguan serius, potensi pemadaman bisa berdampak luas pada aktivitas masyarakat.
Direktur Teknologi, Engineering, dan Keberlanjutan PT PLN (Persero), E. Haryadi, menjelaskan bahwa simulasi ini bertujuan untuk menguji kesiapan personel dalam menghadapi potensi insiden nyata.
“Kami ingin memastikan bahwa semua tim tanggap darurat tahu langkah-langkah yang harus diambil secara cepat dan tepat. Gangguan di jalur ini akan berpengaruh besar terhadap kehidupan warga di Madura,” ujarnya.
Sinergi Pemerintah Daerah: Dukung Ketahanan dan Kemandirian Energi
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Bangkalan, Moh. Fauzan Ja’far, menyatakan bahwa Pemkab Bangkalan siap mendukung upaya PLN untuk menjaga keandalan sistem kelistrikan. Bahkan, pihaknya terbuka terhadap pengembangan pembangkit lokal sebagai bagian dari strategi menuju kemandirian energi di Madura.
“Listrik adalah urat nadi masyarakat. Stabilitasnya sangat penting untuk mendukung pelayanan publik, pendidikan, dan ekonomi. Kami siap menjajaki peluang energi mandiri di Bangkalan,” tegas Fauzan.
Ia juga mengusulkan untuk menghidupkan kembali PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) Gili Timur di Kecamatan Kamal yang pernah beroperasi sebelumnya. Dengan pasokan gas yang memadai, PLTG ini diyakini bisa menjadi penyangga utama bagi kebutuhan listrik Madura, terutama saat terjadi gangguan dari sistem transmisi utama.
Simulasi Uji Koordinasi Lintas Sektor
Simulasi ini mencakup berbagai tahapan darurat, mulai dari pemadaman awal titik api, pengamanan area kabel, hingga tindakan teknis perbaikan gangguan. Skenario ini juga menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi lintas sektor, dengan melibatkan unsur TNI, Polri, BPBD, serta aparat sipil.
Simulasi ini mendapat apresiasi karena berhasil menunjukkan kekompakan antarinstansi dalam merespons situasi krisis, sekaligus mengedukasi masyarakat bahwa kesiapsiagaan adalah kunci menjaga kelistrikan Madura tetap menyala.
Komitmen Bersama PLN dan Bangkalan
Kegiatan ini menandai komitmen bersama antara PLN dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam menjaga keandalan jaringan listrik lintas pulau sekaligus membuka cakrawala baru bagi kemandirian energi lokal.
Melalui kolaborasi semacam ini, diharapkan Madura tidak hanya menjadi penerima pasokan energi, tetapi juga mampu bertransformasi menjadi daerah dengan sistem kelistrikan mandiri dan tangguh di masa depan. (*)
Tinggalkan Balasan