Sistem Baru Kloter Haji Embarkasi Surabaya: Berdasarkan Syarikah, Bukan Lagi Pra-Manifest
Laporan: Iswahyudi Artya
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM — Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mengimplementasikan sistem baru dalam penyusunan kelompok terbang (kloter) jemaah haji. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menggunakan sistem pra-manifest berdasarkan wilayah asal, tahun ini kloter disusun berdasarkan syarikah atau perusahaan penyedia layanan haji di Arab Saudi, (12/05/25).
Plh. Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo, menjelaskan bahwa perubahan ini mulai diberlakukan sejak 9 Mei 2025. Kebijakan ini sejalan dengan instruksi dari Pemerintah Arab Saudi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan selama jemaah berada di Tanah Suci, mencakup akomodasi, transportasi, hingga mobilisasi jemaah.
“Ada delapan syarikah yang bertanggung jawab langsung atas pelayanan jemaah. Mereka mencakup mitra resmi seperti Al Bait Guests, Rakeen Mashariq, dan lainnya. Masing-masing akan menangani antara 11 ribu hingga 36 ribu jemaah,” ujar Sugiyo.
Meskipun sistem penyusunan berdasarkan syarikah dapat menyebabkan jemaah tidak lagi berada dalam kloter yang sama dengan rekan sekabupaten atau Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) asal, PPIH memastikan bahwa jemaah pendamping seperti ketua regu dan ketua rombongan tetap ditempatkan dalam satu kloter yang sama untuk menjaga kelancaran bimbingan selama perjalanan.
Sugiyo menambahkan bahwa proses penerbitan visa haji juga terus berjalan. Hingga saat ini, sekitar 97% jemaah Embarkasi Surabaya telah mengantongi visa. “Untuk jemaah yang masih tertunda, kami akan mencarikan ruang kosong dalam kloter selanjutnya agar semua bisa tetap berangkat sesuai jadwal,” imbuhnya.
Dengan sistem baru ini, diharapkan seluruh layanan haji di Tanah Suci menjadi lebih terorganisir, terintegrasi, dan efisien, seiring meningkatnya jumlah jemaah dan kompleksitas penyelenggaraan ibadah haji setiap tahunnya. (*)
Tinggalkan Balasan