Tumbang Diterjang Angin, Pohon Trembesi Umur 70 Tahun di Ngawi Sebabkan Kemacetan Panjang, Relawan Sigap Bertindak 

Laporan: Budi Santoso

NGAWI | SUARAGLOBAL.COM – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Desa Ketanggung, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, pada Sabtu (8/2/2025), menyebabkan sebuah pohon trembesi berusia sekitar 70 tahun tumbang dan melintang di jalan penghubung Ketanggung – Mantingan. Insiden ini mengakibatkan kemacetan dan merusak sawah warga yang hampir memasuki masa panen.

Kejadian terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Pohon dengan diameter sekitar 250 cm itu roboh dan menutupi seluruh badan jalan, sehingga kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat tidak dapat melintas. Selain itu, tumbangnya pohon juga menyebabkan kerusakan parah pada lahan persawahan di sekitarnya. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Baca Juga:  Sambut Hari Bhayangkara Ke-77, Polres Salatiga Menggelar Khitanan Massal

Respons Cepat Relawan dan Warga

Seorang saksi mata, Sutarno, yang berada di sawah dekat lokasi kejadian, melihat tanda-tanda pohon akan roboh sebelum akhirnya tumbang. Ia segera berlari menyelamatkan diri dan menghubungi Ketua Gabungan Relawan Sine (GARASI), Subroto, untuk melaporkan kejadian tersebut.

Begitu menerima laporan, tim relawan dari GARASI segera bergerak ke lokasi untuk mengevakuasi pohon. Upaya ini melibatkan beberapa kelompok relawan, termasuk SAR MTS, BAGANA, ELPIJE, serta personel dari Koramil dan Polsek Sine. Masyarakat setempat juga turut membantu dalam proses evakuasi guna mempercepat pembukaan akses jalan.

Baca Juga:  Gelanggang Tegalwaton Memanas! Jateng Derby 2025 Suguhkan Pacuan Kuda Spektakuler

\”Kami langsung bergerak cepat untuk memotong dan mengevakuasi pohon yang menghalangi jalan. Alhamdulillah, penanganan berjalan lancar dan lalu lintas bisa kembali normal,\” ujar Subroto.

Lalu Lintas Kembali Normal, Apresiasi untuk Warga

Berkat kerja sama yang solid antara relawan dan warga, evakuasi pohon dapat diselesaikan dengan cepat. Jalan yang semula tertutup kini kembali bisa dilalui kendaraan.

Baca Juga:  Meneladani Rasulullah di Tengah Ujian: Pengajian Isra’ Mi’raj di Masjid Agung Demak Penuh Makna

Subroto juga mengapresiasi peran aktif masyarakat Desa Ketanggung dalam membantu proses evakuasi. \”Kesigapan dan gotong royong warga sangat membantu proses evakuasi. Ini bukti bahwa kepedulian sosial di desa ini masih sangat kuat,\” pungkasnya.

Kejadian ini menjadi peringatan akan pentingnya pemeliharaan pohon besar di sepanjang jalan, terutama di musim hujan yang rawan cuaca ekstrem. Pemerintah setempat diharapkan dapat melakukan pengecekan dan pemangkasan pohon-pohon tua yang berpotensi tumbang demi keselamatan pengguna jalan dan warga sekitar. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!