Nakes RSUD dr. Iskkak Tulungagung, Raih Brevet Arutala Kemenkes: Apresiasi atas Dedikasi dalam Misi Kemanusiaan
Laporan: Ninis Indrawati
TULUNGAGUNG | SUARAGLOBAL.COM – Penghargaan bergengsi Brevet Arutala dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia baru saja diserahkan kepada Rofik Jemy Setiawan, S.Kep., Ners., seorang tenaga kesehatan (nakes) dari RSUD dr. Iskak Tulungagung. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, pada Jumat (18/10/2024) di Gedung Adhyatma, Kementerian Kesehatan.
Rofik Jemy Setiawan menjadi satu-satunya tenaga kesehatan dari Jawa Timur yang berhasil meraih penghargaan tersebut. Penghargaan Brevet Arutala ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasinya yang luar biasa dalam penanggulangan bencana. Selama bertugas, Rofik telah terlibat dalam lebih dari lima misi kemanusiaan sebagai Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK). Keberaniannya dalam menghadapi berbagai situasi darurat di seluruh pelosok Nusantara membuktikan komitmen serta kemampuannya sebagai seorang tenaga kesehatan.
Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung, dr. Kasil Rokhmad, MMRS., FISQua, mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian Rofik. Ia menyebut penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan atas kerja keras Tim Public Safety Center (PSC) 119, yang selama ini terus berupaya memberikan layanan cepat dan efektif dalam situasi darurat.
“Penghargaan Brevet Arutala ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi Rofik Jemy Setiawan, tetapi juga bagi seluruh RSUD dr. Iskak. Pengabdian Rofik dalam berbagai situasi darurat telah membuktikan kualitas profesionalisme dan kemanusiaannya,” ujar dr. Kasil Rokhmad dalam sambutannya.
Sementara itu, Rofik Jemy Setiawan berharap agar penghargaan ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi, tetapi juga dapat memotivasi tenaga kesehatan lainnya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan. Ia juga menekankan pentingnya kesiapan menghadapi bencana, khususnya dalam hal memperbaiki sistem layanan PSC agar lebih cepat dan efektif dalam memberikan pertolongan kepada korban yang membutuhkan.
“Saya berharap penghargaan ini bisa mendorong perbaikan sistem layanan PSC, sehingga tenaga kesehatan di lapangan bisa lebih sigap dalam merespons keadaan darurat,” ujar Rofik.
Dengan pengalaman yang luas dalam menangani krisis kesehatan di berbagai daerah terdampak bencana, Rofik juga berharap agar lebih banyak tenaga kesehatan yang tergerak untuk mengabdikan diri dalam misi kemanusiaan serupa.
Penghargaan Brevet Arutala merupakan apresiasi khusus dari Kementerian Kesehatan RI yang diberikan kepada tenaga kesehatan yang telah terlibat minimal lima kali dalam misi kemanusiaan atau penanganan bencana. Tujuan pemberian penghargaan ini adalah untuk mendorong semangat solidaritas dan pengabdian di kalangan tenaga kesehatan di seluruh Indonesia, sehingga mereka lebih termotivasi untuk melayani masyarakat dalam keadaan darurat.
Diharapkan, dengan penghargaan ini, semakin banyak tenaga kesehatan yang siap memberikan kontribusi besar dalam situasi-situasi genting, demi kemanusiaan dan kesehatan bangsa. (*)
Tinggalkan Balasan