Pengajian Peringatan Nuzulul Quran di Rutan Salatiga: Membangun Ketaatan Spiritual Warga Binaan

Laporan: W Widodo

SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Rutan Salatiga, Rumah Tahanan Negara, menjadi saksi kegiatan pengajian yang sarat makna dalam rangka memperingati Nuzulul Quran, di tengah berlangsungnya bulan suci Ramadan. Acara yang diselenggarakan dalam kerangka Gema Ramadan ini berhasil mengumpulkan 140 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) muslim untuk merayakan momen keagamaan ini dengan khidmat.

Kegiatan dimulai setelah sholat ashar dan berlanjut dengan serangkaian acara, termasuk khataman, siraman rohani, buka bersama, dan diakhiri dengan sholat tarawih berjamaah. Redy Agian, Kepala Rutan Salatiga, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendorong para WBP agar lebih aktif dalam ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

“Dengan mengusung tema ‘Jadikan Al Quran Sebagai Pedoman dan Kunci Sukses Kehidupan Dunia Akhirat’, kami berharap hal ini dapat menjadi pijakan moral bagi para narapidana untuk menjadi individu yang lebih baik dan taat pada agama,” ungkapnya.Selain itu, dalam sambutannya, Redy Agian juga mengajak semua jamaah untuk memanfaatkan momen peringatan Nuzulul Quran ini sebagai kesempatan untuk introspeksi diri, belajar dari kesalahan masa lalu, dan menerapkan ajaran Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.Rutan Salatiga, melalui program “Gema Ramadan”, telah memberikan berbagai bentuk pembinaan rohani kepada para narapidana. 

Mulai dari pesantren kilat, tadarus Al Quran, hingga hafalan, serta upaya membebaskan WBP dari buta huruf hijaiyah melalui kegiatan belajar iqro yang dibimbing oleh petugas maupun lembaga seperti Kementerian Agama Kota Salatiga, Ponpes Agro Nur Elfalah, Yayasan Hati Beriman, hingga bos singkong D9 yang turut memberikan dukungan langsung bagi WBP di Rutan Salatiga.Dengan demikian, peringatan Nuzulul Quran di Rutan Salatiga bukan hanya menjadi ajang keagamaan biasa, tetapi juga sebagai upaya nyata dalam membangun kesadaran spiritual dan ketaatan pada nilai-nilai agama bagi para narapidana. (*)