Pemprov Jatim Dorong Penggunaan Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan Menuju Net Zero Emissions 2060
Laporan: Bagas
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) meluncurkan inisiatif besar untuk mempromosikan penggunaan energi terbarukan dan kendaraan listrik sebagai upaya mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Program ini merupakan bagian dari komitmen Jatim untuk mencapai target Net Zero Emissions pada tahun 2060. Inisiatif ini juga melibatkan partisipasi aktif berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat, untuk bersama-sama mengurangi jejak karbon di wilayah Jatim, (25/10/24).
Pj Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menegaskan bahwa peralihan ke energi terbarukan sangat penting untuk mengurangi emisi karbon yang merusak lingkungan. “Dengan beralih ke energi terbarukan, kita tidak hanya menjaga lingkungan tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” ucap Adhy Karyono dalam sambutannya di acara konvoi motor listrik yang diselenggarakan oleh PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jatim.
Konvoi kendaraan listrik yang berlangsung pada Jumat lalu ini menarik perhatian masyarakat dan bertujuan untuk mengedukasi pentingnya kendaraan ramah lingkungan. Pj Gubernur Jatim memuji kegiatan ini sebagai salah satu langkah nyata dalam mendorong masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik sebagai alternatif yang lebih bersih. “Kegiatan ini harus menjadi momentum bagi kita semua untuk menyadari pentingnya kendaraan listrik dalam mewujudkan Jatim yang ramah lingkungan,” lanjutnya.
Pemprov Jatim juga berencana memperkuat infrastruktur untuk mendukung peningkatan penggunaan kendaraan listrik di wilayah Jawa Timur. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah rencana pembangunan 100 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai kota dan kabupaten di Jatim. Adhy Karyono berharap, dengan ketersediaan SPKLU yang memadai, masyarakat akan lebih nyaman dalam menggunakan kendaraan listrik tanpa perlu khawatir akan akses pengisian daya. “Infrastruktur pengisian yang memadai akan mempermudah masyarakat beralih ke kendaraan listrik,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Pemprov Jatim juga menggandeng PLN untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap energi terbarukan. Kolaborasi ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Jatim dan PLN, yang mencakup pembangunan SPKLU di lokasi-lokasi strategis, termasuk di Kota Surabaya. Selain itu, sistem pembayaran yang terintegrasi melalui aplikasi PLN Mobile diharapkan dapat memberikan kemudahan dan efisiensi dalam proses pengisian daya kendaraan listrik.
Inisiatif Pemprov Jatim ini sejalan dengan visi besar pemerintah nasional dalam mengurangi emisi karbon dan mencapai target iklim jangka panjang. Pj Gubernur menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mengimplementasikan langkah-langkah konkret untuk mencapai tujuan lingkungan yang lebih sehat. “Kita perlu bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik dan sehat bagi generasi mendatang,” tuturnya.
Dengan langkah-langkah ini, Pemprov Jatim optimis untuk menjadi pelopor dalam pemanfaatan energi terbarukan dan kendaraan listrik di Indonesia. Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong masyarakat Jawa Timur untuk turut aktif berpartisipasi dalam menjaga kelestarian lingkungan serta menciptakan kesejahteraan jangka panjang yang berkelanjutan. (*)
Tinggalkan Balasan